Dalam Tiga Tahun Terakhir Aset Kereta Api yang Dicuri Lebih dari Rp13 Miliar

Kepala Balai Teknik Perkeretapian Kelas II Padang, Supandi memberikan keterangan pers saat prees tour yang berlangsung Selasa (21/11). Ist

PADANG-Dalam tiga tahun terakhir aset kereta api banyak dicuri. Setidaknya dari 2020 hingga 2023, terdapat 20 kasus pencurian terhadap aset milik negara tersebut. Total kerugian mencapai Rp13 miliar lebih.

Kepala Balai Teknik Perkeretapian Kelas II Padang, Supandi mengatakan aset yang dicuri tersebut berupa bantalan, barang bongkaran kereta api yang masuk sebagai barang milik negara.

“Sepanjang tahun 2020 hingga 2023 ini tercatat sebanyak 20 kejadian kasus pencurian Barang Milik Negara. Dari jumlah itu ada 10 kasus yang belum ditindaklanjuti, dua kasus P21 dan 8 kasus sudah di vonis,” terangnya dalam press tour yang berlangsung Selasa (21/11), di Bandara Internasional Minangkabau.

Press tour itu mengusung tema “Pembangunan Perkeretaapian di Sumbar.

Banyaknya kerugian yang dialami, Balai Perkeretapaian tak membuat pihaknya terus melakukan capaian pembangunan. Pada 2022, Balai Perkeretaapian membangun banyak sarana dan prasarana. Sepertinya pembangunan pos jaga (JPL) dan pintu perlintasan, pembangunan EWS atau sistim peringatan dini, pembangunan pagar ornamen, pemasangan patok rel pembatas. Kemudian pembangunan jalan inspeksi dan pembangunan jalan penyeberangan orang dan motor.

Sementara output peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang Balai Perkeretaapian, juga dilakukan dengan menutup 191 dari 261 perlintasan tidak terdaftar dengan sterilisasi, 20 perlintasan tertangani dengan pembangunan JPL dan pintu perlintasan, 30 perlintasan tertangani dengan pembangunan early warning system.

Pada kesempatan yang sama Kepala Balai Teknik Perkeretapian Kelas II Padang, Supandi, juga memaparkan angka kasus kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang pada wilayah sumbar.

Sejak 2017-2023 tercatat sebanyak 29 korban meninggal dunia, luka berat 60, luka ringan 52.

“Saat ini kecelakaan banyak menimpa orang. Untuk kendaraan cenderung sedikit. Untuk itu kami mengimbau masyarakat agar hati-hati saat melintas. Ketika melewati jalur kereta api lihat kiri kanan dulu. Jika sudah aman barulah melintas,” terangnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi kecelakaan pihaknya juga membuat spanduk-spanduk yang mengimbau masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan saat berkendara atau pun melintas di jalur kereta api. 107