Siswa SMPN 1 Canduang dan SMPN 2 Tilkam Belajar Bersama di Museum Buya Hamka Maninjau

Yunaidi,S memberikan pengarahan sebelum dimulai belajar bersama siswa SMPN 1 Canduang dan SMPN 2 Tilatang Kamang Agam, Rabu ( 1/5) di Museum Kelahiran Buaya Hamka Maninjau Kecamatan Tanjung Raya. (Kasnadi)

AGAM – Siswa SMPN 1 Canduang dan SMPN 2 Tilatang Kamang kabupaten Agam belajar bersama melalui permainan anak nagari di Rabu (1/5)) di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka Maninjau.

Kegiatan belajar bersama itu digelar Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam. Belajar bersama di Museum Kelahiran Buya Hamka diikuti siswa beberapa sekolah yang terpilih di Agam, dengan menampilkan berbagai keterampilan dan permainan anak nagari yang ada disekitarnya.

Seperti siswa SMPN 1 Canduang memperagakan permainan Cakbur, permainan sipak tekong, permainan Batu kuciang, permainan kesenian Tambua Tansa dan tari galombang siswa dapat mengikuti dengan baik belajar sambil bermain.

Tim permainan anak nagari SMPN 1 Canduang di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka dibimbing langsung oleh Yulhana Fatmadewi SPd, Rahim Rendi Putra S.Pd, dan Ardi Saputra,S.Sn, dengan memboyong peserta didik sebanyak 25 siswa.

Sedangkan SMP Negeri 2 Tilatang Kamang menampilkan permainan Galah dan lompat tali dan berbagai permainan tali yang cukup menarik serta terompa panjang yang juga memboyong 23 siswa didampingi langsung guru pembimbing, Sri Meldayanti, S.Pd, dan Nova Zulvia S.Kom, Proses pembelajaran bersama itu mendapat perhatian dan sambutan positif dari siswa mereka merasa senang menampilkan permainan anak nagari.

Kedua sekolah itu mengakui baru pertama kali belajar bersama di Museum Kelahiran Buya Hamka Maninjau Kecamatan Tanjung Raya, sehingga melalui beraneka jenis permainan anak nagari juga menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah kelahiran Buya Hamka serta mengenal permainan anak nagari dan kesenian anak nagari Maninjau.

Adanya bekajar bersama yang diprogramkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam ini sekaligus menambah wawasan anak didik tentang kebudayaan kearifan lokal melalui belajar bersama anak didik juga saling kenal mengenal kedua sekolah tersebut, tukuk Yunaidi,S,M.Pd yang juga selaku narasumber. (Kas)