Yakult, Minuman Keluarga Sehat Indonesia

Tujuan pembuatan sumur biopori ini, menangkap air hujan agar tidak mengalir ke sungai namun kembali ke tanah dan bisa dimanfaatkan lagi di masa yang akan datang.

Usaha menjaga kelestarian alam lainnya ialah dengan mengimplementasikan Peraturan Menteri (Permen) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor 75 tahun 2019 Tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Agar sampah plastik hasil produksi dapat diolah atau didaur ulang menjadi barang rumah tangga yang bermanfaat, perusahaan sedang melakukan uji coba penarikan sampah plastik pembungkus Yakult di 3 kantor cabang yaitu Bogor 1, Bogor 2, dan Sukabumi.

Penarikan ini dilakukan ibu-ibu Yakult Lady dan Sales Force sembari mengantarkan Yakult. Plastik yang membungkusi setiap pack Yakult akan dikumpulkan dan dibawa ke pusat daur ulang. Diharapkan, 2029 sebanyak 30 persen sampah plastik termasuk botol-botol Yakult bisa didaur ulang di seluruh 102 kantor cabang.

Atas kesetiaannya mengonsumsi Yakult, perusahaan atas nama PT. Yakult Indonesia Persada menghaturkan apresiasi setinggi-tingginya pada karyawan dan ibu-ibu Yakult Lady beserta keluarga serta pelanggan atas bantuannya dalam mewujudkan Yakult sebagai Minuman Keluarga Sehat.

Memasuki usia yang ke-30 tahun, Yakult Indonesia tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Seperti yang diajarkan Dr. Minoru Shirota dalam filosofinya Shirotaisme, Yakult dijual dengan harga terjangkau agar masyarakat mampu mendapatkan manfaatnya. Tujuan inilah yang senantiasa dituju sebagai minuman keluarga sehat Indonesia.

Mengenal Lebih Dekat YAKULT
PT Yakult Indonesia, perusahaan PMA berasal dari Jepang yang memproduksi dan mendistribusikan minuman susu fermentasi, minuman keluarga sehat setiap hari, Yakult.

Pemenang hadiah Nobel Iliya Metchnikov (1908) menemukan pola hidup sehat masyarakat di Pegunungan Kaukasus yang minum susu fermentasi sehingga memiliki usia hidup panjang dalam keadaan sehat.

Penemuan itu menjadi dasar penelitian lebih dalam lagi oleh seorang dokter yang menempuh pendidikan di Universitas Kyoto, Jepang bernama Dr. Minoru Shirota.

Pada 1930, beliau berhasil mengkulturkan bakteri baik L. casei Shirota strain menjadi bakteri unggul yang tahan terhadap asam lambung dan cairan empedu sehingga mampu mencapai usus kecil dalam keadaan hidup serta menguntungkan bagi manusia. Inilah yang menjadi cikal bakal Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1935 di Jepang dengan merek produk minuman susu fermentasi Yakult.

Setelah berhasil menjadikan minuman keluarga sehat Yakult di Jepang, Dr. Minoru Shirota menyampaikan niat mulia bagi seluruh masyarakat di dunia yang disebut dengan Shirotaisme yang sekarang menjadi filosofi perusahaan Yakult di seluruh dunia.