Padang  

Seharusnya KI Sudah Masuk Tahap Literasi

BANDUNG – Komisi Informasi (KI) Sumbar bersama wartawan jurnalis yang tergabung Forum Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (FJKIP) audensi dan temu ramah dengan KI Jabar, di Gedung Sate Bandung, Selasa (30/11).

Dalam pertemuan itu Ketua KI Jawa Barat, Ijang Faisal, mengatakan keterbukaan informasi di Jabar sama dengan daerah lain, masih terus melakukan sosialisasi.

“Seharusnya sudah tahap literasi penegakan Keterbukaan Informasi,” ujarnya ketika menerima rombongan Studi Tiru KI Sumbar di Bandung, Selasa (30/11/2021) di gedung Sate, perkantoran pemprov Jabar.

Dalam melayani informasi masyarakat, Jabar punya tagline “kalau bersih kenapa risih”. Dikatakan, KI Jabar tahun 2022 akan meluncurkan website (media online) khusus tentang kegiatan keterbukaan informasi Publik di Jabar.

“Kalau Sumbar punya FJKIP, Jabar bergerak dengan website,” jelasnya.

KI Jabar akan mengumumkan hasil Monev di Jabar, 6 Desember. “Bagaimana reward dan punishment kita lihat dari Pak Gubernur Ridwan Kamil,” ungkapnya. Sebab perhatian Pemprov Jabar kepada media dan pemberitaan dengan alokasi hampir Rp31 miliar pada 2021.

Ketua KI Sumbar, Nofal Wiska, dalam memperkenalkan rombongan juga menyebutkan Jabar memang salah satu provinsi tempat KI Sumbar belajar. “Termasuk KI terbaik di Indonesia,” ujarnya. Dikatakan, ada faktor dominan Gubernur Ridwan Kamil yang membuat OPD lebih terbuka melayani publik, disamping fasilitas yang lengkap. Sama dengan Sumbar yang secara tradisi sudah demokratis didorong dengan Gubernur Mahyeldi yang merespons aktifitas KI.

Studi Tiru KI Sumbar membawa 40 rombongan jurnalis FJKIP Sumbar dan organisasi pers serta FJKIP Bukittinggi, Kominfo Padang Panjang dan FJKIP Pesisir Selatan.

Dalam pertemuan di gedung Sate itu hadir dari Kominfo Jabar, diwakili Seksi Kemitraan, Andri Bukhari, dan komisoner KI, Husni Farhani Mubarak. Komisioner KI Sumbar, selain Nofal Wiska, hadir Arif Yumardi, Adrian Tuswandi, Tanti Endang Lestari. (mbeng)