Agam  

PPTI At-Taqwa Canduang Siapkan Santri Beriman dan Berakhlak Kuat

LUBUK BASUNG -Pondok pesantren tetap eksis dan konsisten menyuguhkan sistem pendidikan yang koprehensif antara kebutuhan mental spritual dan pembentukan karakte yang sesuai dengan nilai budaya luhur bangsa.

Ouput pesantren memiliki fungsi strategis sebagai garda terdepan dalam menghasilkan generasi-generasi cerdas pemikirannya, beriman, bertaqwa dan berakhlak karimah demi keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sistem pendidikan itulah yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Tarbiyah Islamiyah (PPTI) At-Taqwa Canduang yang terletak di Jorong III Kampuang, Nagari Canduang Koto Laweh, Agam.

“Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang khas dengan Tri Dharma pesantren, yaitu, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, pengembangan keilmuan yang bermanfaat serta pengabdian kepada masyarakat, agama dan negara,” kata Pimpinan PPTI At-Taqwa Canduang, Akhyar Fuadi, Kamis (26/1).

Akhyar Fuadi mengatakan, dalam tradisi pondok pesantren selain mengaji dan mengkaji ilmu agama, para santri juga ditanamkan nilai-nilai ketaqwaan, kejujuran, keteladanan, kesederhanaan, keikhlasan, kemandirian, solidaritas, semangat kerjasama dan kesabaran.

“Nilai-nilai tersebut dianggap penting untuk membentuk karakter anak sebagai bekal untuk menghadapi permasalahan yang ada di masyarakat dan menghadapi krisis moral di era globalisasi saat ini,” ujar Akhyar.

Dikatakan, untuk membangun karakter di kalangan santri, pihaknya mengembangkan model-model pembelajaran pembiasaan disiplin spritual. Pendisiplinan di pesantren dilakukan dengan menaati semua peraturan yang berlaku dan semua jadwal kegiatan yang telah ditetapkan.

“Jika ada peraturan yang dilanggar maka para santri akan mendapatkan hukuman. Hal ini dilakukan untuk membentuk santri yang disiplin dan taat pada peraturan yang berlaku, nantinya dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.

Dikatakannya, pihaknya mengembangkan paham Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) yang mengedepankan prinsip-prinsip islam moderat, tawassuth dan tanpa meninggalkan nilai-nilai kebangsaan.

“Kami memberikan sejumlah program kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme bagi para santri. Doktrinasi menjaga persatuan dan terjauh dari paham intoleransi dan radikal, kita tanamkan kepada para santri melalui berbagai kegiatan,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, pesantren memiliki fungsi signifikan sebagai pengayom dan pemersatu umat. Sebagai lembaga pendidikan, pesantren mencerdaskan anak bangsa dan memiliki peran vital dan strategis dalam menyukseskan pembangunan nasional.

“Kami menyiapkan santri kuat iman dan akhlaknya, sehingga para santri kelak mempunyai peran dalam mencegah meluasnya konflik yang meningkat dewasa ini dengan bahasa lain NKRI harga mati,” kata dia.

Terakhir Akhyar mengatakan, saat ini media sosial menjadi alat untuk memecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa, banyak tulisan di media sosial yang dihembuskan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Untuk menangkal ancaman itu, kami terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawsan kebangsaan sehingga mampu mengembangkan wawasan Islam yang moderat dan kebangsaan dalam rangka membangun NKRI yang lebih kokoh,” tutupnya.deri