Pengusaha Laundry Berbagi Kiat Sukses Saat Pandemi

Suasana talkshow yang diselenggarakan Lamira untuk para owner laundry se Sumbar dan Sibolga, di Padang, Minggu (26/9). Ist

PADANG-Usaha laundry saat pandemi bisa menjadi usaha yang sangat menjanjikan jika dikelola dengan baik. Sayangnya tidak semua owner laundry mampu memenej manajemen dan karyawan dengan baik.

Begitu sampaikan Dwi Wulandari Ketua Lamira (Laundry Minang Raya) yang menggelar talkshow untuk para owner laundry se Sumbar dan Sibloga Minggu (26/9) di Padang.

“Talkshow digelar untuk memberi jalan bagi para owner laundry di Sumbar dan beberapa provinsi lainnya dalam menjalankan bisnis di tengah pandemi,” kata Dwi Wulandari.

Dikatakannya, selama pandemi Covid-19, usaha laundri ada yang turun dan ada pula malah melejit usahanya. Laundry yang mengalami penurunan omset, mereka yang tak bisa mengelola manajemen dan karyawannya dengan baik. Sebaliknya yang bertahan bahkan melejit usahanya, owner yang mampu memenej manajemen dan karyawannya dengan baik.

Saat ini katanya, pengusaha laundry harus menangkap peluang di masa pandemi Covid-19 ini dengan cara memberikan kenyamanan kepada pelanggan dari segi kesehatan.

“Laundry lebih kepada kesehatan seperti menjaga pakaian yang dicuci dari segi kebersihan tentunya dengan penerapan protokol kesehatan (prokes). Apalagi di masa pandemi ini pelanggan lebih sering berganti pakaian,” ungkapnya.

Selain dari peningkatan omset dengan penerapan prokes dalam pencucian pakaian, ia juga mengingatkan pengusaha laundry dari segi manajemen.

Disebutkannya, saat ini di Lamira tergabung 17 laundry yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Sumbar. Keberadaan Lamira saat ini terus diperkenalkan ke banyak pihaknya, sehingga Lamira terus mendapat hati di tengah masyarakat banyak.

“Bagi owner laundry yang ingin bergabung dengan kami silahkan mendaftar, sebab kami selama ini tidak hanya sharing bisnis semata. Tapi kami juga menggelar berbagai kegiatan sosial. Ramadhan tahun lalu, kami mengundang 100 anak yatim buka bersama. Insyaallah Ramadhan tahun depan jumlah anak yatim yang kami undang akan bertambah,” ujarnya.

Saat ini kata Dwi, keanggotaan Lamira saat ini berjumlah 17 pengusaha laundry di Sumbar, tak menutup kemungkinan akan semakin bertambah.

Sementara itu Kabul Santosa, pratisi di bidang manajemen laundry dalam talkshow menjelaskan perlunya pemahaman pengusaha laundry dalam hal manajemen usahanya.

“Ini perlu ditekankan kepada pengusaha laundry, mereka harus paham manajemen usahanya jika berkembang. Jika paham tentu akan berdampak kepada usahanya,” pungkasnya. 107