Menang Ditingkat Provinsi, Aira Shafira Wakili Sumbar Lomba Bertutur Tingkat Nasional

Pemenang lomba bertutur tingkat provinsi yang diselenggarakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar, foto bersama dengan Kabid Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar, Armyson Amran. Ist

PADANG-Aira Shafira menjadi pemenang dalam lomba bertutur bagi murid SD dan Madrasah Ibtidaiyah. Murid SDN 01 Taeh Baruah Lima Puluhkota itu akan mewakili Sumbar pada lomba serupa di tingkat nasional pada September 2021.

Juara II diraih Cory Ramadhany Putri Maelani, murid SDN 12 Tabek Patah, Tanah Datar, juara III diraih Khaiyira Dwi Andriga dari SDN 02 Pasar Pandan Air Mati, Kota Solok.

Harapan I diraih Terik Puti Elahar dari SD IT Madani Islamic School, Kota Payakumbuh, harapan II diraihMarsyifa Darlis Azzahra, murid SDN 15 Ulu Gadut Padang. Sedangkan harapan III diraih Aiy Syatul Zahra, dari SDN 05 Pauh Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar, Wardarusmen mengapresiasi para pemenang lomba.

“Kami mengapresiasi anak-anak yang ikut lomba bertutur ini. Dan kami sampaikan selamat untuk para pemenang dan anak yang belum mendapat kesempatan sebagai pemenang jangan berkecil hati karena ananda semuanya adalah pemenang dan duta dari daerahnya masing-masing. Pesan kami, teruslah tekun belajar disetiap waktu dan kesempatan sumbangkan kreatifitas ananda semua untuk kemajuan pembangunan bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai ini nantinya,” kata Wardarusmen, kepada Singgalang, Kamis (12/8).

Dikatakannya, lomba membaca sangat berkaitan dengan kemampuan membaca, sebab faktor penting dalam mengembangkan wawasan, pola pikir, dan pemahaman terhadap beragam konteks kehidupan masyarakat. Upaya pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui tiga jalur yaitu Keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.

Keberadaan Perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari budaya dan peradaban umat manusia. Tinggi rendahnya budaya dan peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaannya. Sehingga perpustakaan sebagai organisasi berkembang memiliki peran yang penting dalam melestarikan budaya bangsa

“Sumatera Barat merupakan Provinsi bagi etnis Minangkabau yang memiliki banyak cerita dan legenda yang turun temurun diceritakan berupa “Kaba” dari orang-orang tua ke anak cucunya. Pengaruh budaya globalisasi telah menjadi sebuah ancaman bagi masyarakat Indonesia,” kata Wardarusmen.

Pengklaiman budaya Indonesia oleh Negara asing, lunturnya pengetahuan budaya asli Indonesia menjadi sebuah ancaman yang perlu dipikirkan bersama.

Oleh karena itu perpustakaan sebagai unit kerja yang mempunyai berbagai fungsi seperti : fungsi informasi, fungsi pendidikan, fungsi rekreasi dan fungsi pelestarian perlu berusaha membuat suatu program, agar budaya Indonesia tetap terjaga.

Saat ini katanya, perpustakaan termasuk dalam Prioritas Pembangunan Nasional dimana Perpustakaan menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka, yang diamanatkan oleh undang-undang dengan tugas melestarikan budaya bangsa dan juga mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dengan tugas itu, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat, tidak tinggal diam, selaku pembina perpustakaan di tingkat provinsi selalu berkoordinasi dengan Perpustakaan Nasional RI.