Padang  

Malaysia Minta Penerbangan Padang-Kuala Lumpur Dihidupkan Kembali

PADANG – Direktur Touris Malaysia Medan, Hishamuddin Mustafa, mengharapkan penerbangan Padang-Kuala Lumpur (KL), Kuala Lumpur-Padang, dihidupkan kembali, guna membangkitkan kembali sektor pariwisata di Sumatera Barat dan Malaysia

“Maskapai penerbangan kami siap terbang ke Padang. Oleh karena itu Bandara Internasional Minangkabau (BIM) mesti dibuka. Hal ini akan kami (Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia) segera membahas bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, agar dibuka kembali penerbangan Padang-KL,” kata Hishamuddin Mustafa dalam silaturahminya dengan sejumlah wartawan di Padang, Jumat petang (1/10).

Hishamuddin yang berdarah Minangkabau ini antusias bahwa penerbangan Padang-KL, KL-Padang dapat dibuka, mengingat makin menurunnya kasus Covid-19 dan penerapan ketentuan yang mesti dipatuhi. “Sebelum masa pandemi, orang-orang Minang ramai datang melancong ke Malaysia, sebaliknya orang-orang Malaysia keturunan Minang yang punya hubungan emosional dengan daerah ini juga ramai datang ke Padang,” jelasnya.

Menurutnya, jika gerbang pariwisata dibuka di masa pandemi Covid-19, maka mesti ada ketentuan yang mesti dipenuhi seperti adanya sertifikat vaksinasi dan PCR.”Saya kira tak perlu lagi ada karantina selama 14 hari,” tekannya.

Dia berharap, para pengambil kebijakan (stakeholders) dapat membantu dibukanaya kembali penerbangan Padang-KL yang sempat terhenti karena wabah Covid-19.
Kunjungan wisatawan
Hishamuddin menyebutkan, meski masa pandemi dan cenderung terjadi penurunan kunjungan wisatawan mancanegara, pihkanya tetap melakukan roadshow dan promosi ke derah-daerah di wilayah kerjanya, seperti Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung.

Seperti biasanya, wisawatan asal Indonesia termasuk dari Sumatera Barat berkunjung ke Malaysia dengan tujuan wisata belanja, wisata kesehatan, kunjungan keluarga, wisata alam dan kuliner.

Disebutkan, kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Malaysia di tahun 2020 anjlok drastis dari 26,100,784 wisatawan dibanding tahun 2019, kini tinggal hanya 4,332,722 wisatawan. “Penurunannya mencapai 83,4%, ungkapnya.

Kunjungan wisatawan Indonesia yang selalu masuk dalam kelompok lima besar wisatawan mancanegara, pun hingga 80,4% dari 3.623,272 wisatawan di tahun 2019 tinggal hanya 711,723 wisatawan. “Itu hanya yang datang sebelum penutupan perbatasan atau hingga bulan maret 2020 saja,” katanya.

Malaysia, katanya, siap kembali sambut wisatawan yang berkunjung liburan begitu aktivitas kembali normal. (soesilo/lenggo)