Padang  

Ketua PWI Pusat: Ini Konferensi PWI Terbaik di Indonesia

PADANG
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S. Depari menilai pelaksanaan Konferensi Provinsi (Konferprov) XII PWI Sumbar pada (23/7) ini adalah konferensi terbaik di Indonesia.
“Konferensi berjalan penuh semangat, akrab dan kekeluargaan, saya sangat senang dan bahagia melihat konferensi yang berlangsung tertib, sejak mulai dibuka oleh Gubernur pagi tadi, sampai terpilihnya ketua yang baru, ini konferensi terbaik di Indonesia, ini bukan karena terpilihnya Basril.” kata Atal sambutannya sekaligus menutup konferensi PWI Sumbar itu pukul 17.30 Wib.
Konferensi PWI Sumbar ke XII yang dilaksanakan di aula kantor Gubernur Sumbar dengan puncak acara pemilihan ketua untuk priode 2022 -2027 dibuka oleh Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansyarullah yang juga dilengkapi dengan pidato ketua Atal Depari.
Selanjutnya agenda konferensi yang diketuai Sawir Pribadi itu adalah pembahasan Tata Tertib dan laporan pertangungjawaban pengurus priode 2017-2022. Sidang yang dipimpin oleh DR. Amiruddin SH wartawan senior yang juga pengacara itu berlangsung lancar.
Menariknya dalam setiap pembahasan pasal demi pasal, peserta konferprov menerima semua materi bahasan termasuk ketentuan tata tertib sidang.
Memang beberapa peserta sidang diantara Adrian Tuswandi dan Sari Bulih yang rajin menyampaikan pendapat dan interupsi , namun semuanya menjadi masukan dan pertimbangan untuk kelancaran proses konferensi.
“Saya berterima kasih kepada pimpinan sidang pak Amiruddin yang piawai dan mampu mencairkan suasana persidangan ” kata Atal Depari.
Atal menyebutkan bahwa di propinsi lain konferensi se lancar di Sumbar ini sangat langka. “Dari pengalaman saya keliling Indonesia menghadiri konferensi banyak ribut, membuat aturan dan Tatib yang berlawanan dengan PD/PRT, ketua rangkap jabatan dan sebagainya” kata Atal.
Karena itu kata Atal, konferensi di Padang ini yang memilih tema “Untuk Pers Sumbar Yang Bermartabat” sangatlah tepat. “Konferensi ini menjunjung tinggi martabat, sesuai sekali dengan tema ini, inilah kelebihan Sumatera Barat ” ujar Atal.
Jelang konferensi, suasana “politik” untuk memperebutkan ketua PWI Sumbar memang tampak tenang tenang saja, ada memang diberitakan bahwa selain Petahana Heranof yang akan maju kembali , nama Novriadi Ucok ketua wartawan parlemen Sumbar akan ikut kontestasi, namun pada Konferensi kemaren dia tidak ikut daftarkan diri.
Selain itu Widya Navies Sekretaris PWI juga digadang akan menggantikan Heranof, namun dua hari jelang pemilihan Widya dengan tegas menyatakan tidak akan maju.
Widya kemudian menyarankan kepada pendukung pendukungnya memilih DR.Basril Basyar yang ternyata jauh hari diam diam telah mempersiapkan persyaratan administrasinya untuk mencalonkan diri.
“Saya sebenarnya tidak akan maju mencalonkan diri, saya maunya Widya Navies,tapi karena Widya jauh hari sudah menyatakan tak maju disisi lain harapan arus bawah terutama daerah daerah atau kabupaten kota mengharapkan saya memimpin PWI kembali, maka saya ambil amanah ini” kata BB.
Sebenarnya para pendukungnya meragukan BB akan tersandung aturan larangan ASN pasal 16 ayat 2 tentang Kode Prilaku Wartawan, namun semuanya dijawab oleh BB dengan surat pernyataan mundur menjadi dosen di Unand. Namun jika merujuk PD/PRT pasal 10 tentang Persyaratan Pengurus Harian dan Dewan Kehormatan Provinsi, BB memenuhi syarat.
Namun sebelum detik detik pemilihan ditempuh, sejak pagi beredar isu bahwa BB tidak jadi maju. Para pendukung BB tampak mulai gelisah, bahkan ada beberapa rombongan peserta akan balik kanan, pulang.
Adalah Saiful Husen dan Widya Navies yang meminta para pendukung bersabar untuk mengikuti konferensi sampai selesai.
Peluang BB mulai tampak, ketika pembahasan Tata Tertib. Ketika membahas pasal 11 tentang larangan jabatan rangkap pada Lembaga Pemerintah untuk pengurus, konferensi tidak memutuskan secara tegas, BB tak bisa maju.
“Saya bisa maju, saya sudah siap dengan surat pengunduran diri menjadi dosen Unand” kata BB yang juga sudah memenuhi syarat untuk usia pensiun dari ASN.
Informasi bahwa BB bisa maju, dengan cepat menjalar kepada semua pendukung nya sebelum pencalonan, ini membuat muka para pendukung berdarah kembali, suasana berubah cerah apalagi BB maju sendiri dengan menyerahkan langsung surat mundurnya kepada pimpinan sidang.
Ada empat tiga calon ketua yang mendaftarkan diri, yaitu H. Heranof Firdaus S.Sos, DR.H.Basril Basyar MM dan Sari Bulih. Nama yang terakhir batal maju ke pemilihan karena tidak memenuhi persyaratan. Untuk Ketua DKP mendaftar 4 orang yaitu Zul Efendi, Zulnadi, Guspen Khairul dan M.Khudri sebagai “penggembira”.
Hasil penghitungan suara calon ketua PWI Sumatera Barat, Basril Basyar (133 suara), Heranof Firdaus (51 suara), dan batal (5 suara).
Jumlah pemilih sebanyak 179 anggota biasa, dari 252 daftar pemilih tetap PWI Pusat.Sementara itu, Zul Effendi terpilih sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI dengan perolehan sura 104, mengalahkan tiga calon lainnya yakni Zulnadi (29 suara), Gusfen Khairul (32 suara) dan M. Khudri (3 suara) serta 9 suara dinyakan batal (M.Khudri)