Solok  

Ka. UNIT CSR PT Semen Padang : Untuk Penanganan Stunting, Ketersediaan Air Bersih Sangat Dibutuhkan

SOLOK – Kepala Unit CSR PT Semen Padang Dedi Muhammad Sidiq yang hadir mewakili Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa menyebut bahwa PT Semen Padang mendukung percepatan dan penurunan angka stunting di Nagari Labuah Panjang, merupakan bagian dari PT Semen Padang sebagai BAAS.

Dalam menurunkan angka stunting di daerah tersebut, PT Semen Padang membantu perbaikan fasilitas air bersih seperti bak penampungan air bersih di 2 lokasi di Labuah Panjang, yaitu di Luak Peraku Jorong Guguak Tabaru dan di Jorong Batu Tungga. Kemudian, juga memperbaiki bak intake yang berada di Jorong Batu Tungga dan Pandan Tinggi.

“Di samping Semen Padang, Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN Sumbar dan Forum Komunikasi Istri Karyawan Semen Padang (FKIKSP) juga turut serta membantu penurunan angka stunting berupa pemberian bantuan Program Makanan Tambahan (PMT) dan pembuatan jamban keluarga,” katanya.

Hal itu dikatakan usai Pemkab Solok melalui Bupati Epyardi Asda memberikan piagam penghargaan dan ucapan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah mendukung percepatan penurunan angka stunting di Nagari Labuah Panjang, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok.

Penghargaan itu diterima oleh Kepala Unit CRS PT Semen Padang Dedi Muhammad Sidiq, Senin (2/10) pagi.

Penyerahan piagam penghargaan yang digelar di ruang rapat Rumah Dinas Bupati Solok itu, turut disaksikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar Fatmawati, perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupten Solok, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kabupaten Solok.

Tidak hanya itu. Bahkan, penyerahan piagam penghargan tersebut juga disaksikan secara virtual oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKBBN RI, Nopian Andusti, disela-sela kegiatan Praktik Baik Audit Kasus Stunting (Petik Aksi) Seri III yang digelar BKKBN RI.

Perbaikan fasilitas air bersih, perbaikan jamban dan pemberian bantuan PMT itu, tambah Dedi, sangat membantu menurunkan angka stunting. Karena, angka stunting tidak akan bisa turun jika akses sanitasi dan air bersihnya tidak diperbaiki.

“Nah, di Labuah Panjang sudah 2 tahun kekurangan air bersih. Padahal untuk penanganan stunting, ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan,” ujarnya. (*)