Enam Warga Bukittinggi Dapat Bantuan Bedah Rumah

Anggota DPRD Bukittinggi Abdul Rachman didampingi Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Bukittinggi, Rahmat AE, petugas kelurahan dan anggota Linmas terlihat meninjau proyek bedah rumah di sejumlah lokasi di Bukittinggi. (asrial gindo)

BUKITTINGGI – Anggota DPRD Bukittinggi Abdul Rachman melalui dana pokirnya membedah enam rumah warga Kota Bukittinggi yang tidak layak huni. Keenam rumah warga yang dibedah itu berada di kelurahan Bukit Apit Puhun dan Kelurahan Aur Tajungkang Tengah Sawah Kecamatan Guguak Panjang Bukittinggi.

Guna memastikan bedah rumah itu berjalan dengan baik anggota DPRD Kota Bukittinggi Abdul Rachman itu langsung meninjau ke lapangan, Selasa (6/9).

Kunjungan lapangan kali ini, politisi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didampingi Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Bukittinggi, Rahmat AE, petugas kelurahan dan anggota Linmas.

Abdul Rachman menyampaikan, pada 2022 ini, ia menyalurkan dana pokir untuk membantu bedah rumah warga di dua Kelurahan di Bukittinggi.

” Ada enam rumah warga tidak layak huni yang mendapatkan dana pokir pada tahun 2022 ini. Empat rumah di Kelurahan Atts dan dua rumah di Bukit Apit Puhun,” katanya.

Abdul Rachman menambahkan, meskipun berasal dari Dapil Guguk Panjang, dana pokir juga ia berikan untuk perbaikan mushalla di Mandiangin Koto Selayan sebesar Rp150 juta. Pembelian mobil jenazah untuk kelurahan Birugo sebesar Rp200 juta dan pembuatan gobah masjid di kelurahan Bukit Apit Puhun Rp150 juta.

Tidak hanya dibidang pembangunan, pokir mantan Lurah ATTS ini juga diberikan untuk mendukung program Karang Taruna hingga Kader PKK, salah satunya pelatihan tata boga.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Bukittinggi, Rahmat AE, menambahkan, nnam rumah warga yang mendapatkan bantuan bedah rumah, empat berada di Kelurahan ATTS dan dua di Bukit Apit Puhun. Pengerjaan bedah rumah sebagian besar mulai dilakukan 9 Agustus, dan saat ini bobot pengerjaan bervariasi, mulai dari 60% dan bahkan satu diantaranya telah mencapai 100% pengerjaan.

Anggaran yang diberikan untuk bedah rumah berkisar dari Rp10 juta hingga Rp22,5 juta rupiah. Dengan total anggaran keseluruhan Rp100 juta. Untuk jadwal pengerjaan selama 45 hari kerja. (gindo)