Warga Padang Laweh Minta Perbaikan Lingkar Jorong dan Saluran Irigasi

Jalan lingkar Jorong Padang Laweh. (ist)

BATUSANGKAR – Warga Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Tarab butuh pengaspalan jalan lingkar jorong di kawasan Binuang Padang Laweh.

Pasalnya, jalan yang dipergunakan warga dengan panjang lebih kurang 800 meter itu, saat ini sudah rusak dan licin. Jalan itu dipergunakan warga untuk keperluan sehari-hari dan untuk mengangkut hasil panen warga.

Tidak hanya jalan, warga juga butuh perbaikan sembilan kepala bandar yang rusak setelah rusak akibat air bah saat banjir bandang pada 2019 lalu.

Menurut warga setempat, kondisi itu sudah dirasakan warga sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, untuk jalan, warga terakhir menikmati pengerasan jalan pada tahun 2006 silam.

Hanya saja, itu tidak bertahan lama, karena jalan itu kembali rusak. Sekarang, jalanan itu ditumbuhi rumput.

Salah seorang warga setempat Mak Anay, mengatakan jika jalan Binuang Padang Laweh itu merupakan jalan lingkar yang menghubungkan Padang Laweh ke Mandahiliang, Nagari Sungai Tarab.

“Kalau hujan jalanan licin, warga kita hanya punya jalan itu saja. Meski bagaimanapun kondisinya, tetap dipakai karena cuma itu akses yang dimiliki, termasuk untuk mrngangkut hasil panen,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh warga lainnya, Hendri, 46, menurutnya, warga sudah membutuhkan perbaikan jalan maupun kepala bandar.

Untuk kepala bandar itu sebut nya ada sembilan kepala bandar yang rusak, sembilan kepala bandar itu sama-sama berada di batang air Payo. Semuanya rusak saat diterjang air bah pada 2019 lalu.

Diantara kepala bandar yang rusak itu, seperti Kepala Bandar Koto Tuo yang mengairi lebih kurang 6 hektar area persawahan. Kepala Bandar Pauoh mengairi lebih kurang 2 hektar. Kemudian Kepala Banda baru mengairi lebih kurang 20 hektar dan saat ini memakai empangan darurat.

Selain itu, kepala bandar Marona yang saat ini juga memakai empangan darurat yang mengairi lebih kurang 10 hektar, kemudian kepala bandar

Sabisu yang mengairi lebih kurang 7 hektar. Selain itu juga ada kepala bandar Pulau dengan area persawahan lebih kurang 10 hektar.