Sutan Riska Imbau Perusahaan Jadi Orangtua Asuh untuk Anak Stunting

Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

PULAU PU NJUNG – Bupati Sutan Riska mengimbau semua perusahaan- perusahaan yang ada di Dharmasraya untuk turut serta menjadi bapak/ibu asuh anak stunting serta berkontribusi memberi bantuan kepada sasaran prioritas. Bantuan bisa berupa bedah rumah, pembanguan jamban dan peningkatan taraf ekonomi melalui pemberian modal usaha.

“Tentunya semua daya upaya harus kita lakukan, lintas sektor terkait, mitra kerja, CSR, pelaku usaha, BUMN dan bahkan orang-orang yang mampupun harus ikut membantu percepatan penurunan stunting di Kabupaten Dharmasraya. Ninik mamak, cadiak pandai, bundo kanduang, orang rantau semua kita libatkan untuk membantu agar SDM anak-anak Dharmasraya sehat, unggul dan berkualitas,” terang Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam sambutan pembukaan Rapat Koordinasi Tahap III Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Dharmasraya, di Auditorium Dharmasraya, baru- baru ini.

Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan pembangunan sumber daya manusia berkualitas merupakan pilar bagi pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Manusia Indonesia yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, damai dalam interaksi sosialnya dan berkarakter kuat, sehat menyehatkan dalam interaksi alamnya dan berperadaban unggul, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional.

Berdasarkan Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, strategi yang perlu diptimalkan adalah, menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkelurga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka prevalensi kasus stunting di Kabupaten Dharmasraya adalah 24,6 %. Hasil penimbangan balita bulan Agustus 2023 menurut Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) di Dinas Kesehatan, jumlah balita stunting Dharmasraya berjumlah 1.056 orang.

“Dari 1056 tersebut, yang ada dalam data Kemensos RI adalah sebanyak 117 orang. Oleh karena itu, sisa waktu lebih kurang dari satu tahun ini, perlu sekali kerja yang ekstra untuk bisa dilakukan percepatan penurunan stunting. Koordinasi dan kerja sama itu sangat penting,” tegas.

Lanjut Sutan Riska, Intervensi stunting harus dimulai dari hulu yakni, memastikan remaja dan calon pengantin, memahami akan pentingnya kebutuhan gizi sejak dari remaja serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kemudian calon pengantin pastikan telah melakukan pemeriksaan kesehatannya di layanan kesehatan setempat, mendapatkan bimbingan perkawinan serta Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) dari petugas di lapangan atau pendamping keluarga.

Kemudian pemantauan kepada ibu hamil sampai punya anak dapat dilakukan agar masa emas 1000 hari pertama kehidupan (1000 hpk) berjalan optimal baik disisi kesehatan maupun pola asuh yang diterapkan.

Selanjutnya, keluarga yang memiliki pasangan usia subur pasca persalinan agar mendapatkan pelayanan KB untuk mengatur jarak kehamilan dari sebelumnya, sehingga optimal pengasuhan dan kasih sayang kepada anak yang dilahirkan.

Pastikan bayi mendapatkan Air Susu Ibu ekslusif, imunisasi dasar lengkap, vitamin, makanan tambahan setelah umur lebih 6 bulan serta memantau dan mendampingi tumbuh kembang anak secara optimal.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak/Ibu asuh anak stunting yang terus melaksanakan pemberian bantuan sampai bulan ini. Kita telah memiliki 254 Bapak/Ibu asuh. Dimana yang menjadi bapak ibu asuh terdiri dari FORKOPIMDA, OPD, Kepala Sekolah SLTP dan SD, DPR RI, dan juga yang terbaru dari PT SAK yang berada di Kecamatan Padang Laweh,” pungkasnya. ( roni )