Selama Pandemi Cakupan Imunisasi di Padang Pariaman Turun

 

PARIK MALINTANG – Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 memberikan dampak penurunan cakupan imunisasi yang cukup signifikan. Di tingkat global, cakupan imunisasi menurun dari 86% di tahun 2019 menjadi 83% di tahun 2020. Jumlah anak yang tidak mendapat imunisasi dasar sebanyak 23 juta anak. Indonesia juga mengalami penurunan cakupan imunisasi dasar, dari 93,7% di tahun 2019 menjadi 77,3% di tahun 2021

Demikian dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Padang Pariaman Rudy Repenaldi Rilis, S.STP.MM, saat membuka Pertemuan Persiapan Pekan Imunisasi Dunia (PID) dan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022, pada Kamis (14/4) di Aula Dinas Kesehatan Nagari Parik Malintang Kecamatan Anam Lingkuang.

Pada Peringatan Pekan Imunisasi Dunia (PID) tahun 2022 merupakan momentum yang tepat dan strategis, dalam meningkatkan kembali kesadaran untuk melakukan tindakan kolektif dari seluruh unsur masyarakat dan swasta. Serta untuk meningkatkan cakupan imunisasi sebagai perlindungan semua kelompok umur, guna mencapai eradikasi dan eliminasi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Dikatakan Sekda di Kabupaten Padang Pariaman juga mengalami penurunan. Dari 83,0% di tahun 2019 menjadi 61,1% di tahun 2020. Penurunan cakupan imunisasi ini akan mengakibatkan timbulnya daerah-daerah kantong yang berpotensi menjadi sumber kasus-kasus PD3I, bahkan dapat menimbulkan KLB.

Saat ini, katanya telah terjadi peningkatan kasus Campak di beberapa wilayah di Kabupaten Padang Pariaman. Dalam dua Minggu terakhir, ada kasus di wilayah kerja Puskesmas Ampalu, Sikabu, Sungai Limau, Patamuan dan Enam Lingkung. Juga telah ditemukan Kasus Difteri Klinis pada bulan Januari 2022 di wilayah kerja Puskesmas Sicincin.

“Oleh karena itu, perlu dilakukan strategi nasional melalui penguatan imunisasi rutin dan pemberian imunisasi tambahan pada Bulan Mei hingga Juni 2022. Yang terdiri dari memberikan imunisasi Campak-Rubela pada anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun dan melakukan Imunisasi Kejar (Catch-Up) bagi anak balita yang belum lengkap imunisasi rutinnya” pinta Rudy.

Sekda juga menekankan beberapa hal. Diantaranya, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Padang Pariaman, agar mendukung dan berperan aktif dalam pelaksanaan Gebyar PID dan Bulan Imunisasi Anak Nasional. Disamping itu, karena 70 persen sasaran berada di sekolah PAUD, SD dan SMP, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman, Pemerintah Kecamatan dan Stakeholder terkait lainnya harus berperan aktif untuk mengajak anak sekolah agar dapat diimunisasi.

Disebutkannya bahwa pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional, bertujuan untuk meningkatkan cakupan Imunisasi rutin yang selama ini berjalan kurang maksimal. Besarnya dampak yang ditimbulkan akibat KLB PD3I (Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi), menjadikan kegiatan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional sangat penting untuk dilaksanakan.

Dikesempatan itu, diungkapkannya bahwa pelaksanaan Launching Gebyar Pekan Imunisasi Dunia tingkat Kabupaten Padang Pariaman tahun 2022 akan dilaksanakan pada Selasa tanggal 16 April 2022 bertempat di Hall IKK (Ibu Kota Kabupaten) Nagari Parik Malintang. Kegiatan launching yang pelaksanaannya bersamaan dengan Kota Padang itu, direncanakan akan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi.—– agussuryadi-‘