Jembatan Batang Sani Tandikek Patah Dihantam Arus Sungai

Jembatan patah

Parik Malintang – Kekhawatiran masyarakat Tandikek, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman akhirnya terbukti. Jembatan Batang Sani Pasar Tandikek, patah dihantam arus sungai dan, kini terpaksa ditutup.

Jembatan penghubung sepanjang kurang lebih 25 meter tersebut dilaporkan patah pada Rabu (2/4) malam, menyusul ambruknya salah satu tiang penyangga jembatan akibat dihantam arus sungai yang cukup besar dan deras.

Menurut warga setempat, pondasi tiang penyangga jembatan itu sebenarnya sudah tergerus sejak lama. Berbagai upaya penyelamatan pun sudah dilakukan warga.

Setidaknya, secara swadaya, warga sudah berusaha menyelatkan tiang yang ambruk tersebut dengan menutupi pangkal tiang yang tergerus dengan coran semen bercampur krukil.

Tapi apalah daya masyarakat. Upaya mereka ternyata sia-sia. Jembatan yang merupakan urat nadi perekonomian mereka itu ambruk juga.

Malam itu, ujar seorang warga, hujan turun begitu lebat. Tidak hanya di Tandikek, tapi juga di hulu sungai. Di Malalak dan, di sekitaran Gujung Tandikek.

Seking lebatnya, air sungai meluap. Meluap tinggi dan mengalir deras. Lalu menghantam tiang jembatan yang pangkalnya sudah ditambal dengan semen tersebut.

Saking derasnya, tiang penyangga jembatan tersebut ambruk, hingga lantai jembatan itu patah dan, kini tidak bisa dilalui.

Tentang kejadian itu dibenarkan Sekda Kabupaten Padang Pariaman, Rudi Repenaldy Rilis. “Jembatan itu kini ditutup. Tidqk bida dilalui, ” ujarnya.

Dia menyebutkan, jembatan Batang Sani bukanlah jalur atau akses utama bagi masyarakat untuk ke pasar. Namun, memang sangat berarti bagi warga. Khususnya yang tinggal di seberang Sungai itu.

Terlepas dari hal tersebut, ulas Rudi, pemerintah daerah sudah melaporkan kekadian itu ke pihak Balai Wilayah Sungai. “Dan? Insyaa Allah, hari ini akan turun ke lokasi. (daman)