Agam  

PWI Pusat Akan Serahkan Anugerah Kebudayaan Kepada 10 Kepala Daerah, Salah Satunya Agam

JAKARTA – Organisasi PBB seperti UNESCO memberikan julukan bahwa Indonesia merupakan super powernya di bidang kebudayaan dan menjadi salah satu acuan dunia dalam mengembangkan potensi budaya yang ada di tengah masyarakat.

Hal ini disampaikan Ketua PWI Pusat Atar S Depari saat Konferensi Pers di aula PWI, Selasa (3/1).

Turut hadir Penasehat PWI Pusat Fachri Muhammad, Ketua Pelaksana AK PWI Yusuf Susilo Hartono, dan
Ketua Panitia HPN 2023 Mirza Zulhadi. Sedangkan di pihak media, selain wartawan ibu kota, para wartawan daerah. Termasuk wartawan pengurus PWI Provinsi/ Kabupaten/Kota yang mengiringi 10 kepala daerah yang akan menerima, termasuk bupati Agam.

Anugerah Kebudayaan (AK) PWI Pusat ke-5 pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan mendatang. Karena itu ketua PWI Agam Mursyidi turut di undang dan hadir di PWI pusat

” Kita ingin statemen tersebut tidak sekedar julukan saja, akan tetapi dikembangkan dalam berbagai bentuk program berbasis kebudayaan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia,” katanya.

Untuk itu pihaknya ingin mengapresiasi sosok para bupati/wali kota yang sukses menginovasi pangan, sandang dan papan, berbasis kebudayaan (kearifan lokal) dan informasi global.

Menuju pangan yang berswasembada, sandang yang berkepribadian dan papan yang selaras dengan alam dan lingkungan.

“Sebagai bangsa yang besar, kita ingin bangsa ini benar-benar berswasembada pangan, sehingga tidak bergantung import,” katanya.

Sandangnya berkepribadian dan tidak sekedar menutupi aurat. Dan papannya, tempat tinggalnya, langgam arsitekturnya laras dengan alam dan lingkungan tropis yang berkelimpahan cahaya matahari.

Tentunya untuk mendukung program tersebut, diperlukan dukungan insan pers dalam mengembangkan potensi yang dimiliki melalui penyampaian informasi di media yang ada, sehingga masyarakat tahu, betapa penting dan besarnya dampak dari program yang dilakukan.

Dewan Penasehat PWI Pusat Fachri Muhammad, juga menegaskan ini sebuah gerakan besar, Indonesia membutuhkan orang-orang berani di daerah dalam menunjang pengembangan kebudayaan di tempat masing-masing.

Ketua Pelaksana AK-PWI Yusuf Susilo Hartono menambahkan, kondisi pangan, sandang, dan papan kita hari ini sesungguhnya sedang tidak baik-baik saja. Sehingga membutuhkan
berbagai inovasi di lapangan, dari hulu hingga hilir, utamanya di tingkat lokal.