Doakan Epyardi Asda, Ratusan Ulama Muda Padang Pariaman Gelar Zikir Tujuah Raso

Epyardi Asda

 

PADANG PARIAMAN – Sebanyak 150 orang ulama muda Padang Pariaman menggelar acara Zikir Tujuah Raso di Pesantren Miftahul Jannah, Korong Kajai, Kecamatan V Koto Kampung Dalam. Mereka melakukan kegiatan tersebut untuk mendoakan Bupati Kabupaten Solok, Epyardi Asda, agar terpilih menjadi Gubernur Sumatra Barat di Pilkada 2024.

“Zikir ini disebut Zikir Tujuah Raso karena kami melafazkan kalimat lailaha illallah sebanyak 70 ribu kali. Mudah-mudahan amalan ini diterima dan doa kami diijabah oleh Allah SWT,” kata salah seorang ulama muda, Armadi Saputra Tuanku Bagindo, Sabtu (27/4/2024).

Armadi mengatakan bahwa para ulama di Padang Pariaman sangat berharap adanya perubahan di Sumatra Barat ke arah yang lebih baik. Mereka menilai, satu-satunya tokoh yang bisa membawa perubahan itu ialah Epyardi.

“Beliau (Epyardi-red) memiliki spirit dan semangat untuk melakukan perubahan, baik di bidang, infrastruktur, pembangunan, wisata, maupun ekonomi kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, kata dia, Epyardi dinilai sebagai sosok yang peduli terhadap pendidikan agama dan sekolah keagamaan. Bahkan, ia memiliki pondok pesantren yang dibiayai secara pribadi.

Ia mengatakan bahwa selama ini pondok pesantren kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Karena itu, mereka berharap adanya perubahan di tampuk kepemimpinan agar pemerintahan ke depan tidak hanya peduli kepada kelompok-kelompok masyarakat yang terafilliasi dengan partai politik tertentu.

“Kami semua insyaallah bersama beliau (Epyardi-red), dan mendukung sepenuhnya, mudah-mudahan beliau bisa menjadi orang nomor satu di Sumbar ini. Semoga usaha beliau dan usaha kami bersama dimudahkan oleh Allah SWT,” ujarnya.

Epyardi mengaku sangat berteri makasih dengan dukungan dan doa yang diberikan oleh ratusan ulama muda itu. Baginya, restu tersebut menjadi penyemangat untuk terus berusaha merebut hati rakyat dan memenangkan pemilihan.

“Memang, umara tidak boleh jauh-jauh dari ulama. Jika umara salah melangkah, sudah semestinya ulama mengingatkan. Dengan begitu, pemerintahan yang dijalankan akan bisa mencapai tujuannya, yaitu untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat,” sebutnya. (d)