Banjir dan Longsor Landa Padang Pariaman

PARIK MALINTANG – Padang Pariaman dilanda banjir. Setidaknya 193 rumah, sembilan fasilitas ibadan dan tujuh unit fasilitas pendidikan dilpaorkan terendam. Bendungan Lubuak Sikoci milik provinsi di Sicincin juga mengalami kerusakan yang cukup parah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman, Budi Mulya.

Budi yang dihubungi Singgalang, Kamis (22/9) pagi, menyebutkan, curah hujan yang cukup tinggi sejak siang hingga Rabu (21/9) malam, juga telah memicu terjadinya longsor.

Ada beberapa titik longsor dan, tiga rumah warga rusak dihantam material. Disampaikan Budi bahwa data yang dia berikan itu baru sementara. “Sekarang petugas kami masih berada di lapangan,” ujarnya.

Secara umum, dia jelaskan, banjir terjadi di Nagari Sungai Buluah Selatan, Kecamatan Batang Anai dan Nagari Kampuang Galapuang serta Nagari Sandi Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakih. Sementara tanah longsor terjadi di Nagari Sicincin, Kecamatan 2 x 11 Anam Lingkuang. Kemudian di Nagari Kudu Gantiang dan Gunuang Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur. Terus di Nagari Kayutanam dan Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2 x 11 Kayutanam.

Selain rumah, fasilitas ibadan dan fasilitas pendidikan, sekitar 61 hektar lahan pertanian masyarakat juga dilaporkan terdampak. Disamping juga sebuah jembatan gantung (rajang) dan sepuluh kolam ikan.

Menurut Budi Mulya, kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai Rp 307 juga lebih.

Kalaksa BPBD Budi Mulya yang, ketika berita ini ditutunkan tengah berada di lapangan, mengatakan bahwa air sudah mulai turun. Namun, warga, terutama yang tinggal di daerah-daerah rawan diminta agar tetap waspada. (Dmn)