Suwirpen Serap Aspirasi Masyarakat Lubuk Minturun

Suwirpen Suib saat reses ke Lubuk Minturun. (ist)

PADANG – Dalam masa reses, seluruh anggota dewan mengunjungi daerah pemilihannya guna menyerap aspirasi serta masukan yang nantinya akan dibahas bersama pemprov Sumbar terkait.

Kali ini, Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Suwirpen Suib melaksanakan reses di Lubuk Minturun, Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Jumat (21/7).

Dalam kegiatan reses itu, banyak aspirasi yang ditampung oleh Suwirpen Suib selaku wakil rakyat.

“Kita perlu mendengar aspirasi warga saat reses agar bisa menampuang keluhan masyarakat seperti ekonomi sulit, penerangan jalan banyak yang sudah tidak bagus, jalan masih banyak yang becek serta keluhan orang tua yang anaknya tidak diterima disekolah padahal masih dalam zonasi setempat,” ungkap Suwirpen.

Selanjutnya, Suwirpen berjanji akan menindaklanjuti semua aspirasi tersebut dan akan dibahas dalam rapat komisi-komisi nantinya.

Suwirpen juga menjelaskan tidak semua aspirasi tersebut dikelola dan dibahas oleh DPRD Sumbar, namun ada juga yang dibahas di DPRD Padang.

“Ada aspirasi yang tak kalah penting ditampung tadi yaitu bantuan untim orang yang tidak mampu. Di DPRD provinsi belum ada, namun ada di DPRD Padang,” lanjut Suwirpen.

Suwirpen berjanji akan membahas aspirasi masyarakat tersebut sesuai mekanisme dan aturan yang ada. Namun Suwirpen menjelaskan kepada masyarakat bahwa dana-dana aspirasi untuk memenuhi permintaan warga tidak selalu ada setiap tahunnya.

“Kadang ada, kadang ditambah, ada juga dikurangi dan bahkan dialihkan ke aspirasi yang lain,” terang Suwirpen.

Pada kesempatan itu, Suwirpen Suib mengajak orang tua berperan aktif mengontrol perilaku anak agar terhindar dari perbuatan negatif, salah satunya aksi tawuran yang telah meresahkan masyarakat.

Dia berharap generasi muda tidak terjebak pada kegiatan-kegiatan yang meresahkan, seperti tawuran dan penyalahgunaan narkotika. Jika telah terpapar, ancamannya adalah kehilangan masa depan yang cerah. Persaingan kedepan semakin ketat, jangan sampai jadi budak di negeri sendiri nantinya.(w)