Menjemput Semangat, IPTI Sumbar Kunjungi MTI Jaho

PADANG – DPW Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah (IPTI) Provinsi Sumatera Barat ikut hadir dalam pelepasan dan pemberian ijazah santri kelas XII di Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Syekh Muhammad Djamil Jaho, Sabtu (25/6)

MTI Jaho merupakan salah satu Madrasah tertua di Sumatera Barat, resmi menjadi pondok pesantren Tarbiyah Islamiyah 5 Mei 1928. Pesantren ini telah melahirkan banyak alumni yang berkiprah di berbagai daerah dan instansi.

MTI Jaho didirikan oleh Syekh Muhammad Jamil Jaho. Ia lahir di Nagari Jaho, dekat Padang Panjang, tahun 1875. Syekh Muhammad Jamil Jaho menuntut ilmu di Minangkabau ke berbagai ulama selama 20 tahun. Lalu berlayar ke Mekkah dan belajar pada Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi tahun 1908, setelah belajar selama 10 tahun, Syekh Muhammad Jamil Jaho kembali ke Jaho tahun 1918. Saat itu, kawannya Inyiak Canduang sudah kembali ke Canduang dari Mekkah.

Syekh Muhammad Djamil Jaho adalah ulama Naqsyabandiyah dan tokoh Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang sekaligus kawan akrab Inyiak Canduang.

Rais Am MTI Jaho, Buya Asmudji Rais Djamil menyampaikan pesan kepada generasi muda Tarbiyah IPTI Sumbar agar selalu saling membahu dalam memperjuangkan Tarbiyah sesuai dengan khittahnya. “Saya berharap kepada Pengurus IPTI Sumbar agar tetap lanjutkan perjuangan pendiri Tarbiyah- Perti sesuai dengan Khittah” katanya.

Buya Asmudji juga memberikan motivasi kuat untuk pengurus IPTI selaku pelanjut estafet ke depannya, “Tetap berjuang dengan sabar, tabah dan yakin” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut DPW IPTI Sumbar yang diwakili oleh Angga Dina Septemi salaku Wakil Sekretaris Umum bidang hubungan kerja sama antar organisasi dan juga Alumni MTI Jaho mengatakan bahwa alumni-alumni muda MTI Jaho setelah lepas dari pondok agar selalu mengamalkan ilmu yang telah di pelajari. “Saya harapan kepada Alumni untuk tetap mengamalkan Ilmu yang telah diajarkan selama di Pondok yang berpahamkan Ahlussunah Waljmaah, bermazhab Syafi’i dan bertauhid Asyariayah Maturidiyah,” ucap Angga.

Angga juga berpesan kepada seluruh Alumni yang sedang mengenyam bangku pendidikan di berbagai perguruan tinggi maupun Universitas agar juga tetap mengamalkan ilmu yang telah di pelajari semasa nyantri.

Pada agenda yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren MTI Ashabul Kahfi Tuanku Kebijaksanaan Heru Kisswanto juga berkesempatan hadir, ia mengatakan bahwa dalam rangka silaturrahmi sesama MTI ini ia berharap agar dapat pituah serta mengambil berkah dari buya Asmudji Rais Djamili.

“Karena MTI Ashabul Kahfi adalah bagian dari keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah. Harapan kita antara Tarbiyah Islamiyah dengan MTI harus ada hubungan emosional yang kuat; dengan artian kata Tarbiyah Islamiyah harus ikut mempedulikan MTI dan MTI juga harus siap juga membuka diri terhadap Tarbiyah Islamiyah,” ujar Heru.(gv)