Padang  

Kuliah Umum di Unand, Hasto Kristiyanto Paparkan Tantangan Geopolitik

 

PADANG – Hasto Kristiyanto, politikus dari PDI Perjuangan hadir di Universitas Andalas (Unand) mengisi kuliah umum, Rabu (5/7).

Bertempat di convention hall kampus tersebut, Hasto yang merupakan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan menyampaikan kuliah umum dengan tema “Tantangan Geopolitik Mewujudkan Indonesia Emas 2045”.

Di awal kuliah umum Hasto banyak menyebut soal bagaimana dulu banyak lahir tokoh dari Sumbar, yang katanya, pahlawan nasional yang paling banyak berasal dari Sumatera Barat.

Diapun mendorong mahasiswa untuk membaca buku. Karena selain kaya ide dan gagasan, imajinasi dibangun dengan membaca buku.

“Tradisi intelektual Sukarno,” katanya.

Dia menilai kepemimpinan bangsa saat ini menurun, maka intelektual leadership, sebagai ciri utama, harus dicari.

“Bacalah buku, jadikan jendela dunia membuka dialektika,” kata Hasto.

Menurutnya, tradisi intelektual sangat penting, untuk mendapatkan arah masa depan jelas ditentukan oleh sosok yang memiliki kepemimpinan intelektual.

“Geopolitik Soekarno, tidak hanya sadar geografis, sadar dengan kebudayaan kita. Mari berkomitmen kita bukan negara daratan, tapi lautan,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, perguruan tinggi harus dibangun dengan visi geopolitik. Misalnya, menjadi pusat kajian gempa.

“Saya juga tantang Unand bisa menggelar Konferensi Mahasiswa Asia Afrika. Bicara tentang tantangan, kolonialisme data, teknologi yang tidak berkeadilan, dan green ekonomi,” katanya.