PADANG – Intensitas dan durasi hujan di Kota Padang kembali tinggi. Masalah lingkungan seperti banjir kerap menghantui masyarakat terutama daerah yang menjadi langganan banjir.
Tak hanya itu, dampak hujan dengan intensitas tinggi juga berdampak pada pelayanan Perusahaan umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Padang.
Pasalnya, dengan mengandalkan air kali sebagai sumber produksi utama, kondisi ini menjadi masalah klasik perusahaan milik Pemko Padang.
Dengan meluapnya sumber air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) otomatis akan membuat pelayanan terhenti akibat kerusakan yang di timbulkan.
Banyaknya material yang di bawa air seperti bebatuan dan kayu bakal menghambat proses pengolahan di seluruh IPA yang di miliki Perumda AM Padang.
Agar tidak mengalami kelangkaan air bersih, Perumda AM Padang mengimbau agar pelanggan untuk lebih sering mencadangkan air, terutama di saat hujan.
“Kita imbau saat hujan, pelanggan mencadangkan air di wadah seperti baskom dan lainnya. Hal ini agar tidak menggangu aktivitas harian,” ujar Kasubag Humas dan Protokoler Perumda AM Kota Padang, Noviardi Zein, Jumat (3/5/2024).
Selain itu, untuk memastikan cakupan air, ia mengajak pelanggan untuk menampung air pada jam puncak pelayanan yakni pada pagi hari pada pukul 06.00 – 08.00 dan sore hari pada pukul 17.00-20.00.
“Hal ini agar kebutuhan air tetap terjaga sehingga pelanggan tidak kekurangan air bersih di saat momen penting,” pungkasnya.(yuke)
