Konsumsi Beras di Mentawai Meningkat

Irigasi - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan Mentawai, Hatisama Hura meninjau lokasi irigasi pwrtanian di Desa Taikako, Sikakap beberapa waktu lalu.(ist).

MENTAWAI-Peralihan mengkonsumsi bahan makanan lokal seperti keladi, sagu dan pisang ke konsumsi beras di Kepulauan Mentawai mencapai 70 persen.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan Mentawai, Hatisama Hura kepada topsatu.com pada Kamis (24/3/2022).

“Peralihan konsumsi pangan lokal ke beras oleh masyarakat terus meningkat, hal tersebut tidak bisa dipungkiri, sedangkan di saat masyarakat luar datang bisa mencapai 90 persen yang mengkonsumsi beras di beberapa wilayah, seperti Sipora Utara, Muara Siberut, Sikabaluan dan Sikakap,” terangnya.

Tingginya permintaan pasar, Pemkab Kepulauan Mentawai terus memberikan bimbingan kepada petani dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di provinsi dalam pengembangan kualitas pertanian di Mentawai.

Hatisama Hura juga megatakan, saat ini juga melakukan kerjasama dengan pihak Unand untuk melakukan peninjauan dan penelitian serta membantu petani dalam mengembangkan kualitas padi dan mengembangkan program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) untuk ketahanan pangan.

“Keterbatasan anggaran pengembangan kualitas padi di daerah saat ini turut menjadi kendala, koordinasi dengan pihak terkait di provinsi terus dilakukan agar padi di Kepulauan Mentawai berkembang,” tambahnya.

Dia juga menuturkan, saat ini lahan tersedia untuk bisa di jadikan sawah cukup banyak, namun keahlian dalam mengembangkan kualitas padi masih minim karena itu koordinasi terus dilakukan agar turut membantu dalam memecahkan permasalahan, baik dalam anggaran, penelitian dan lainnya.

“Sebelumnya hasil beras tahun 2020 petani di Melacan, turut kami bantu menjualkannya. Jumlahnya ketika itu sebanyak 4 ton. Setelah laku baru dibayarkan ke petani,”pungkasnya.

Saat ini kelemahan dalam pengembangan tanaman padi, yakni minimnya sumber air, sehingga aliran irigasi terbatas dan kualitas panen sedikit terganggu.

“Sawah yang sudah memiliki irigasi yang cukup baik ada beberapa wilayah diantaranya Maleleu, SP2, Pogari, dan yang sedang proses pembanguan di Teluk Lago dan Manganjo yang bekerja sama dengan Dinas PUPR,” tambah Hatisama Hura.

Jumlah kelompok tani di Kepulauan Mentawai saat ini 348 kelompok dan sudah didaftarkan diantaranya kelompok tani perkebunan, tanaman pangan, holtikultura dan peternakan guna lebih mudah dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam peningkatan kualitas tani.(rian)