Kisah Inspiratif Peserta BPJS Kesehatan, Menyemai Harapan Para Pejuang Kanker Cilik

Dua anak penderta kanker bersama Dedi Kurnia Putra, Ketua Yayasan Komunitas Cahaya Padang bersama aktivis.(ist)

PADANG – Rumah singgah yang berada di Jl. Bugis No. 96 Komplek PJKA, Sawahan, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, hampir tidak pernah sepi. Setiap hari Rumah Singgah Komunitas Cahaya (KC) itu ramai dengan kehadiran anak-anak penderita kanker.

Saat menyambangi Rumah Singgah KC sekitar pukul 15.00 WIB, Kamis (25/8/2022) lalu, para pejuang kanker cilik itu sedang tidur dalam pembaringannya di kamarnya masing-masing.

Hari itu, tingkat hunian rumah singgah sudah terisi penuh. Sejumlah pasien yang tengah istirahat, antara lain Lukman, usia 8 tahun, penderita leukemia (Kabupaten Merangin, Jambi), Bian, 12, penderita kanker tulang (Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat), Aqisya, 1, penderita hidrosefalus dan tumor batang otak (Kerinci, Jambi), Multazam,5, penderita leukemia (Alahan Panjang, Sumatera Barat), dan Naila, 3, penderita leukemia (Kabupaten Rokan Hulu, Riau).

Di rumah singgah ini, anak-anak penderita kanker berjuang untuk sembuh dan berharap dapat bertahan hidup lama.
Rumah singgah yang berada di belakang komplek RSUP M. Djamil, menampung para pasien kanker cilik.

Mereka kerap bolak-balik menjalani terapi di RSUP M. Djamil. Keberadaan rumah singgah yang telah menampung ratusan penderita kanker tersebut jelas sangat membantu para penderita dan orangtua mereka, terutama bagi pasien dari keluarga kurang mampu, yang terlebih berdomosili di luar Kota Padang.

Di tempat tersebut, para penderita kanker bersama orangtuanya tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis, mulai dari menginap hingga makan tiga kali sehari.

Untuk urusan konsumsi, biaya dapurnya diberi oleh pihak pengelola dan yang mengolah makanan dikerjakan oleh para orangtua para pasien kanker.

Sebagian besar dari penderita kanker ini sudah terhubung dalam program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) atau kartu peserta BPJS Kesehatan.

“Bagi mereka yang berobat ke rumah sakit tapi tak memiliki kartu peserta BPJS Kesehatan, kita bantu pengurusannya secara gratis. Bahkan, ada pasien yang menunggak iuran beberapa bulan kita bantu pembayarannya,” ujar Dedi Kurnia Putra, Ketua Yayasan Komunitas Cahaya Padang yang dihubungi topsatu.com di Padang, Kamis (25/8/2022) lalu.

Usia penderita kanker ini bervariasi, mulai usia empat bulan hingga 18 tahun. Sebagian besar dari mereka adalah penderita leukemia (kanker darah), dan beberapa diantaranya menderita kanker tulang atau osteosarkoma, kanker mata (retinoblastoma).

Rumah Singgah KC yang memiliki luas bangunan 48 x 12 meter persegi ini menyediakan enam unit kamar. Di setiap kamar tersedia dua tempat tidur.

Masing-masing anak penderita kanker yang didampingi orangtua mereka menempati satu kamar.