Kisah Inspiratif Peserta BPJS Kesehatan, Menyemai Harapan Para Pejuang Kanker Cilik

Dua anak penderta kanker bersama Dedi Kurnia Putra, Ketua Yayasan Komunitas Cahaya Padang bersama aktivis.(ist)

Mereka ini bekerja secara sukarela tanpa digaji!

Pihaknya juga memberikan bimbingan psikologis kepada orangtua pasien, dengan mendatangkan sejumlah psikolog dari Ikatan Psikolog Indonesia Cabang Sumbar sehingga kondisi mental orangtua dan anak tetap stabil selama masa pengobatan.

Ditanggung BPJS Kesehatan

Salah satu orangtua dari anak penderita leukemia asal Kabupaten Merangin yang berada di Rumah Singgah KC menuturkan, dirinya sangat terbantu adanya rumah singgah ini, beban finansial dapat diminamilisir.

”Bayangkan kalau kami harus menginap di hotel, biaya pengobatan di rumah sakit, biaya – biaya lainnya. Berapa banyak pula dana yang harus kami tanggung. Untung ada BPJS Kesehatan yang menanggung biaya pengobatan ini, karena kami bukan orang berpunya,Pak, “katanya.

BPJS Kesehatan memang menanggung semua manfaat semua penyakit yang tertuang dalam regulasi JKN-KIS, termasuk penyakit kronis.

Namun yang tidak dijamin BPJS Kesehatan, juga disebutkan dalam pasal 52 Perpres Nomor 82 tahun 2018 tentang jaminan kesehatan.

Dalam pasal itu, beberapa layanan kesehatan yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan antara lain mengatasi infertilitas, meratakan gigi atau ortodonsi, dan gangguan kesehatan akibat ketergantungan obat atau alkohol.

Biaya pengobatan penyakit kanker memang terbilang mahal dan bervariasi, tergantung pada jenis pengobatan, tipe dan kelas rumah sakit.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 52 tahun 2016, tarif Indonesian-Case Based Groups untuk pasien kanker rawat inap di rumah sakit pemerintah tipe A bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah.

Untuk biaya rawat inap pasien leukimia ringan misalnya, tarif kelas satu memakan biaya Rp 17.347. 800.

Sementara itu, pengobatan radioterapi ringan memakan tarif kelas 1 memakan biaya Rp 6.012. 500. Sedangkan pengobatan kemoterapi yang umum dipakai oleh pasien kanker memakan biaya hingga Rp 4.520.200 untuk kemoterapi ringan dan Rp 11.515.700 untuk kemoterapi berat.

Pencangkokan sumsum tulang belakang yang kerap dilakukan untuk pasien leukemia bahkan memakan biaya hampir 100 juta rupiah. (soesilo ap)