IP-NA Kompak Hingga Akhir Jabatan, Begini Tipsnya

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan Wakilnya Nasrul Abit, diskusi ringan jelang akhir jabatannya dalam sebuah kesempatan. Ist

PADANG – Pasangan Gubernur Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit patut menjadi contoh bagi pasangan kepala daerah dalam menjalankan amanah. Dengan kekompakan pasangan tersebut, berdampak positif bagi pembangunan Sumatera Barat.

“Alhamdulilah memang tidak ada perselisihan selama hampir lima tahun kami menjabat,”sebut Gubernur Irwan Prayitno pada satu kesempatan.

Apa yang disampaikan Gubernur Irwan Prayitno benar adanya. Pasangan ini nyaris tidak ada gaduh dalam komunikasi di masa jabatannya. Keduanya tampak harmonis, komunikasi keduanya sangat lancar.

Tak banyak memang pasangan kepala daerah yang selalu harmonis hingga masa akhir jabatannya. Bukan tidak ada, tapi tidak banyak. Jika diperbandingkan, lebih banyak pecah kongsi dalam perjalanan dari pada yang harmonis.

Dengan itu, roda pemerintahan Provinsi Sumatera Barat juga berjalan seimbang. Pembagian kewenangan yang diberikan Gubernur Irwan Prayitno sejak awal, berjalan sesuai rencana.

Dalam perjalanannya, pasangan ini membuat kesepakatan secara lisan. Gubernur Irwan Prayitno memberikan tugas pada wakilnya, Nasrul Abit pada sejumlah bidang. Salah satunya penanganan kemiskinan, daerah tertinggal, pariwisata dan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sementara Irwan mengurusi tugas lainnya.

Hasilnya, rentang lima tahun masa jabatannya, Pemprov Sumbar sudah menerima 339 penghargaan. Bahkan, penghargaan tersebut merupakan penghargaan bergengsi tingkat nasional. Diantarannya, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).

Kemudian, Satya Lencana Pembangunan Bidang Pangan, Tanda Kehormatan Satya Lencana Wira Karya Bidang Pemerintahan dalam Pengelolaan, Pengembangan dan Pembangunan Kelautan tahun 2017. Ditambah dengan penghargaan lainnya.

Untuk angka kemiskinan, selama kepemimpinan pasangan ini dua daerah di Sumbar sudah berhasil lepas dari status daerah tertinggal. Upaya pemerintah menekan stunting (tubuh pendek) tetap berjalan.

Dalam proses pembangunan, dengan keharmonisan keduanya semua berjalan baik. Seperti upaya Pemprov Sumbar untuk mewujudkan pembangunan sejumlah objek pariwisata.

Dalam kurun waktu 2015-2017, telah berhasil diselesaikan sepanjang 16 km dengan lebar 6 meter dengan anggaran total Rp 88,26 miliar. Sementara 25,08 Km diselesaikan pada tahun 2018.

Saat ini seluruh jalan akses wisata Mandeh sudah seluruhnya rampung dengan kondisi jalan teraspal. Jalan akses Wisata Mandeh akan meningkatkan konektivitas jalan mulai dari Teluk Kabung – Sungai Pisang – Sungai Nyalo – Mandeh – Carocok – Tarusan.