IP-NA Kompak Hingga Akhir Jabatan, Begini Tipsnya

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan Wakilnya Nasrul Abit, diskusi ringan jelang akhir jabatannya dalam sebuah kesempatan. Ist

Jika mengacu pada angka kelulusan siswa di Sumbar menunjukan angka yang menggembirakan. Persentase capaian Angka Kelulusan SMA/MA/LB/Paket C sebesar 99.24% di 2017, kemudian meningkat menjadi sebesar 99.32% pada 2018 dan di 2019 menjadi 99.97%. Angka kelulusan SMK menunjukkan persentase capaian sebesar 99.3% pada 2017, kemudian meningkat menjadi sebesar 99.35% pada 2018 dan di 2019 menjadi 99.76%.

Angka tidak melanjutkan ke SMA menunjukkan persentase capaian sebesar 0.27% di 2017, di 2018 menjadi sebesar 0.53% dan di 2019 menjadi sebesar 2.54%. Jumlah Sekolah Menengah yang terakreditasi minimal B menunjukkan persentase capaian sebesar 85.07% di 2017, kemudian meningkat menjadi sebesar 85.96% di 2018 dan terus meningkat menjadi sebesar 89.24% di 2019.

Meningkatnya Daya Saing lulusan Pendidikan Menengah untuk masuk Perguruan Tinggi (PT) dan pasar kerja menunjukkan persentase capaian Jumlah lulusan SMA yang melanjutkan ke PT sebesar 42.77% di tahun 2017, kemudian meningkat menjadi sebesar 43.56% tahun 2018 dan di tahun 2019 menjadi 42.16%.

Koordinasi tersebut juga terlihat ketika warga Sumbar yang tinggal di Wamena, Papua mendapat musibah. Saat warga asal Sumbar dilanda kecemasan dan ketakutan dalam konflik lokal, Gubernur Irwan Prayitno meminta Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit untuk datang langsung ke Wamena.

Minggu kedua konflik terjadi, Wakil Gubernur Nasrul Abit langsung terbang ke Wamena. Semua warga asal Sumbar dikumpulkan, kemudian digelar sumbangan dari ranah dan rantau. Hasilnya puluhan miliar terkumpul kemudian disalurkan ke warga Wamena asal Sumbar.

Tidak hanya tragedi kemanusiaan di Wamena. Setiap bencana alam yang melanda Sumbar, pasangan ini juga selalu turun berbagi tugas. Jika Gubernur Irwan Prayitno mengunjungi korban banjir dan longsor, wakilnya Nasrul Abit mengunjungi korban abrasi. Kedua tetap koordinasi bertemua warga.

Bahkan, saat bencana non alam pandemi covid-19 melanda Sumbar sejak awal 2020, pasangan ini selalu bersama merumuskan langkah apa saja yang akan diambil. Tak siang, tak malam. Keduanya rapat untuk menentukan keputusan yang akan diambil.

Hasilnya, ketika provinsi lain belum mengambil kebijakan, Sumbar sudah memutuskan untuk memberlakukan pembatasan selektif ke luar masuk Sumbar. Sebelum Kementrian Kesehatan memberikan izin Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Selain itu, Sumbar juga menjadi terbaik se Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19. Seperti tracking dan uji swab gratis. Hasilnya memang angka positif terinfeksi Sumbar menjadi tinggi, namun upaya memutus mata rantai Covid-19 berjalan baik.

Terakhir, Sumbar tampil sebagai juara umum dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke XXVIII. Kafilah Sumbar memperoleh 9 juara satu, 9 juara II dan 4 juara III.

Raihan tersebut melampaui target yang ditetapkan Sumbar sebelumnya. Awalnya Sumbar hanya menargetkan berada di posisi lima besar. Namun pada babak final, Sumbar menempatkan 23 pesertanya di final.

“Untuk berhasil mempimpin daerah itu memang membutuhkan kekompakan,”pungkas Nasrul Abit.(*)