IP-NA Kompak Hingga Akhir Jabatan, Begini Tipsnya

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan Wakilnya Nasrul Abit, diskusi ringan jelang akhir jabatannya dalam sebuah kesempatan. Ist

Infrastruktur penunjang perekonomian masyarakat. Seperti, pembangunan alternatif dan evakuasi tsunami ruas Nipah-Teluk Bayur. Pengerjaan jalan itu dilanjutkan dari Simpang Air Manis sampai Teluk Bayur. Berikutnya pembangunan jembatan layang Purus. Lanjutan jalur Nipah-Purus-Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

Kemudian, memperjuangkan dana dari pusat untuk proyek nasional strategis. Seperti, pembangunan jalan Trans Mentawai, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mentawai di Siberut Barat dan Pelabuhan Teluk Tapang. Dari tiga kegiatan tersebut dua diantaranya dibiayai langsung oleh pemerintah.

Jika Trans Mentawai dan Teluk Tapang tuntas sesuai Perpres 18/2020 setidaknya, ada Rp1,5 triliun dana masuk ke Sumbar. Anggaran itu terdiri dari Rp716 miliar untuk Trans Mentawai dan Rp816 miliar untuk jalan Teluk Tapang.

“Insyaallah, dari awal saya sudah mengabdikan diri untuk membantu gubernur,”ungkap Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit.

Kompaknya pasangan ini juga berdampak dengan kinerja aparatur di Pemprov Sumbar. Tidak ada dua matahari di ‘rumah bagonjong’, tupoksi berjalan baik. Perintah berlaku satu arah.

Hasilnya, Sumatera Barat mendapat penghargaan sebagai role model Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori BAIK dari Kemenpan RB. Tiga kali berturut-turut berhasil menyabet penghargaan platinum Indonesia Attractiveness Award (IAA). Penghargaan yang diinisiasi Frontier Consulting Group dan Tempo Media Group itu diraih Sumbar pertama kali pada tahun 2017, 2018 dan tahun 2019.

Penghargaan tersebut menunjukan tupoksi masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Sumbar berjalan. Sehingga ada kenyamanan aparatur bekerja.

Selain itu untuk dalam sektor pendidikan, upaya Pemprov Sumbar untuk memeratakan pendidikan terus dilakukan. Tercatat, capaian pemerataan pendidikan di Sumbar berhasil dengan baik.

Program pemerataan pendidikan sesuai dengan visi dan misi Gubernur Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit. Kemudian dituangkan dalam program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021.

Data Pemprov Sumbar mencatat, Akses dan Pemerataan Pendidikan menunjukkan persentase capaian APK SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C terus meningkat. APK Sumbar SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C naik menjadi 95.58 persen dibanding 84,31 persen pada 2015. Meski belum mencapai angka ideal 100 persen, namun APK 95,58 sudah mendekati ideal.

Untuk angka putus SMA sebesar 0.95% di 2015 menunjukkan trend yang baik yaitu menurun setiap tahun menurun pada 2018 menjadi 0.52% dan pada 2019 menurun lagi menjadi 0.0019%. Bahkan untuk SMK lebih menarik angka Putus SMK sebesar 09.5% di 2015, menurun di 2018 menjadi 1.62% dan menurun lagi di 2019 menjadi 0.