Ini Penampakan Robot Pelayan Kafe Pertama di Indonesia

Seorang warga asing foto bersama dengan Robot Sabai.Ist

“Robot generasi kedua kami insyaallah akan diselesaikan santriwati Juli 2022 ini. Robot itu diberi nama Ukhti Dhiya. Robot ini dirancang juga sebagai robot pelayanan,” ujar Fauziah.

Pembuatan robot “Ukhti Dhiya” menghabiskan dana sebesar Rp18 juta. Angka itu sudah menghasilkan robot yang lebih efisien kinerjanya.

Tugas robot Ukhti Dhiya, ujar Fauziah, menyimak hafalan santri dan pengulangan hafalan (muraja’ah) secara berkala.

“Dengan jumlah santri sebanyak saat ini, kita memang sudah membutuhkan dukungan robot, agar pengerjaan bisa sistematis, terukur, dan cepat,” jelasnya.

Robot Ukhti Diya dirancang oleh tim robotika yang terdiri dari 10 orang santri dan 3 instruktur. Dan santriwati yang ikut penelitian dan riset robotika 20 orang.

Saat ini tim robotika Diniyyah Putri Padang Panjang telah menghasilkan banyak karya. Setidaknya hingga 2022 santriwati Diniyyah Putri Padang Panjang sudah menciptakan 472 unit karya proyek individu. Karya mereka mendapat apresiasi dari jajaran Kementerian Agama, walikota Padang Panjang, Pengusaha Nasional Dr. (HC) Nurhayati Subakat, dan akademisi yang juga merupakan tokoh pendidikan nasional Prof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D.

Karya-karya itu terdiri dari proyek individu santri Madrasah Tsanawiyah Diniyyah Menengah Pertama (MTs DMP) sebanyak 205 jenis, santri SMP Diniyyah Puteri 50 jenis, dan santri Madrasah Aliyah Kulliyatul Muallimat El-Islamiyah (MAS-KMI) sebanyak 217 jenis.

Disebut Fauziah, proyek individual yang dihasilkan para santriwati di tingkat MTs DMP pada tahun 2020 itu, terdiri dari bidang literasi sebanyak 50 karya yang terdiri dari puisi, cerpen, artikel, poster, komik dan sejenisnya. Ada lagi temuan dalam bentuk buku/kartu sebanyak 22 unit, sains dan teknologi 19 unit. Media pembelajaran ada 29 unit, video aplikasi dan pembelajaran lima unit, quiz dan game sebanyak 23 unit, produk makanan 13 jenis, produk kerajinan 15 jenis, karya seni 18, maket sebanyak sepuluh unit.

Untuk tingkat SMP Diniyyah Puteri, karya literasi (13), buku (4), kartu (1), sains dan teknologi (2), video (8), game (2), seni (6), maket (2), produk makanan (4), dan kerajinan sebanyak delapan jenis produk.

Sedangkan santri tingkat Madrasah Aliyah menghasilkan karya literasi sebanyak 128 karya, game (5), kerajinan (4), maket (8), media pembelajaran (8), seni (5), aplikasi (12), video (16), produk makanan (6), sains dan teknologi sebanyak 25 jenis.

Diapresiasi