Ini Penampakan Robot Pelayan Kafe Pertama di Indonesia

Seorang warga asing foto bersama dengan Robot Sabai.Ist

Pertama katanya, dua robot tersebut merupakan generasi pertama karya Diniyyah Robotika yang masih memerlukan penyempurnaan kinerja. Mulai dari baterai Sabai dan Midun yang hanya bisa bertahan 2 jam sehingga perlu kembali isi ulang. Kemudian, robot Midun juga yang perlu penyempurnaan sensitivitas sensor dan mesin masih cepat panas. Di samping itu juga perlu penyempurnaan dari sisi badan robot dimana Sabai terbuat dari Evamat sedangkan Midun terbuat dari fiber dan resin perlu dibuat lebih indah disain bodinya.

“Tim Diniyyah Robotika masih melakukan Riset dan Pengembangan agar bisa menghasilkan robot yang lebih kinerjanya,” terang Fauziah.

Disebutkan Fauziah, keberadaan Sabai dan Midun, sangat membantu di Kafe Arya. Sebelum robot itu ada, kafe yang baru melayani lingkungan kampus itu mempekerjakan lima karyawan. Setelah dua robot tersebut diciptakan, sang robot menggantikan posisi dua karyawan sebelumnya. Sabai bekerja di Arfa Kafe empat jam per hari dan Midun bekerja dua jam dengan jeda istrirahat.

 

Robot Midun melayani pengunjung kafe. Ist

Pembuatan robot Sabai dan Midun, menghabiskan anggaran sebesar Rp25 juta masing-masingnya.

“Jadi untuk dua robot itu butuh dana Rp50 juta,” terang Pimpinan Diniyyah Puteri Padang Panjang Fauziah Fauzan el Muhammady.

Disebutkannya, sumber dana pembuatan robot sepenuhnya disiapkan oleh Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Jumlahnya berkisar Rp200 juta dalam setahun.

Diceritkannya, pembuatan robot Sabai dan Midun berawal saat santriwati Diniyyah Puteri yang mengikuti lomba robotik nasional pada 2020. Saat itu, tim dari Diniyyah Puteri berhasil masuk final dan merebut juara tiga. Sejak semula, robot ciptaan santriwati Diniyyah Puteri hanya berupa motor penggerak berukuran kecil, 25 sentimeter.

Usai ikut kompetisi, tim robotik Diniyyah Puteri terus mengembangkan karya mereka dengan membuat robot yang menyerupai pelayan kafe. Kini, tinggi robot Sabai dan Midun sudah seukuran manusia dewasa. Tim robotik sudah menyesuaikan berat beban pesanan yang mampu dibawa kedua robot tersebut.

Dalam pengoperasiannya, pembeli tinggal memilih pesanan melalui tablet di meja makan di Kafe Arfa. Untuk transaksi, tinggal menempelkan kartu uang elektronik Brizzi di tablet tersebut. Setelah itu robot Sabai atau Midun akan mengantarkan pesanan kepada pelanggan.