Agam  

Harga Daging Sapi di Lubuk Basung Stabil

LUBUK BASUNG – Memasuki bulan puasa, biasanya harga sapi di pasar ternak naik, otomatis harga daging pasar turut pula naik. Tapi dua hari menjelang masuknya Ramadhan, di Lubuk Basung, harga sapi di pasar ternak masih stabil, tapi harga daging di pasar rakyat naik.

“Biasanya, harga daging di pasar Rp120 ribu per kilo , sekarang sudah Rp130 ribu” kata Leli, seorang ibu rumah tangga Sabtu (10/4) lalu.

Informasi dari penjual daging sapi di pasar, kata Leli , naiknya harga daging karena sapi itu benar yang sarik akhir-akhir ini. “Jawi tidak sebanyak dulu. Jawi itu benar yang sarik” kata Leli menirukan penjual daging.

Informasi itu ternyata benar. Emri Gusti, seorang pedagang sapi di pasar ternak rakyat di Manggis Lubuk Basung mengatakan, memang sapi sapi luar itu benar yang tidak masuk.

“Yang ada pasar ini semua adalah sapi lokal saja,” katanya.

Soal harga sehubungan masuknya bulan puasa, Emri mengatakan tidak ada perubahan. “Masuknya bulan puasa tidak mempengaruhi harga,” katanya.

Tapi sejak dua bulan lalu, memang ada kenaikan harga sapi Rp1 juta per ekor. “Dua bulan lalu memang naik sekitar Rp1 juta , sekarang stabil,” kata Emri yang pensiunan ASN dan kini jadi token sapi.

Harga sapi stabil di pasar ternak diakui Firman, petugas pasar Ternak dari Dinas Peternakan Agam.

“Tidak ada perubahan harga sapi, tidak naik dan tidak pula turun, biasa biasa saja,” kata Firman petugas Pasar Ternak Sapi di Manggis Lubuk Basung, Ahad (11/4) ini.

Walaupun stabil, suasana penjualan sapi di Pasar Ternak ini kata Firman sejak covid 19 ini memang lesu. ” Mungkin akibat covid 19 ini daya beli daging masyarakat yang berkurang, sehingga pembelian sapi disini juga berkurang,”katanya. (M.Khudri)