Gunung Fuji, Salju di Atas Awan

Seorang turis memoto kawannya di tepian telaga desa Oshino Hakkai, Jepang, Rabu (16/1) fto KJ

Dicoba pula menikmati salju sembari melihat toko oleh-oleh. Tak ada jalan dibelok-belokan ke toko-toko souvenir seperti di Borobudur. Tak ada imbau-imbau. Saya hanya membeli satu jagung rebus saat datang dan ketika kembali, ibu penjual jagung itu sudah membereskan kedainya. Ludes.

Oshino Hakkai, desa berjalan mulus itu, saya tinggalkan. Niat hati hendak mendaki ke titik paling bisa di Gunung Fuji, tapi jalan ke sana sudah diportal. “Salju turun, mobil dilarang naik,” kata petugas.

Okelah kalau mantun. Balik kanan dan saya meluncur ke hotel Tominoko di tepi Danau Kawaguchiko. Di sini lebih dingin lagi, saya dibuatnya. Diberi kamar nan lega menghadap ke danau, seperti Maninjau, indah kala malam. Danau yang panjang pantainya sekitar 20 Km, merupakan obyek wisata andalan di sini..

Terletak di Prefektur Yamanashi dan menjadi bagian dari Taman Nasional Fuji-Hakone-izu. Kawaguchiko merupakan satu dari 5 danau di kaki Fuji dan teramai pula. Maka dari jendela kaca di kamar hotel ini, saya menyaksikan danau nan hening.

Di kamar ini saya setel AC ke suhu hangat, badan yang tadi ringkih dalam gigil, kini mulai berasa. Saya ambil teko dan pergi ke gang antar kamar untuk mengambil es batu. Setelahnya saya habiskan dua gelas es kosong. Lawanlah dingin dengan dingin, walau begitu kopi dilupakan jangan.*