Pada 2020 ini, revitalisasi dilanjutkan menggunakan dana hibah Balai PPW Sumbar Dirjen Cipta Karya. Dananya bersumber dari APBN sebesar Rp15,3 miliar. Pada waktu bersamaan, dilakukan pula revitalisasi kawasan Nagari Tuo Pariangan dengan dana Rp17,3 miliar. Pendanaan kedua proyek bersumber dari APBN.
Bupati H. Irdinansyah Tarmizi menjelaskan, revitalisasi Lapangan Cindue Mato tidaklah merubah total kawasan yang menjadi ikon Batusangkar itu. Kehadiran berbagai fasilitas pendukung, ujarnya, diharap akan dapat meningkatkan fungsi lapangan itu di masa mendatang, termasuk untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri dan Idul Adha.
“Kita berharap juga akan memiliki dampak ekonomis, misalnya, bila selama ini wisatawan menginap di Batusangkar hanya sekadar bermalam, kini mereka bisa menikmati banyak hal dari fasilitas yang kita bangun pada program revitalisasi tersebut,” kata bupati.(mus)
