Dari Perumahan Bersubsidi Mengalir Hingga Jauh  

SESUDUT perumahan Graha Bungo Mas, Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar. Ada geliat ekonomi yang mengalir hingga jauh dari perumahan bersubsidi ini.

“Bahkan, dalam tahun 2021 ini, REI Sumbar menargetkan bisa membangun perumahan subsidi sebanyak 10 ribu unit. Kondisi demikian, tentunya, bisa terwujud bila ada sinkronisasi antara developer dengan pemerintah,” ujar Ketua DPD REI Sumbar, H. Ardinal didampingi Sekretaris H. Satria, Wakil Ketua Bidang RST David Mahesa, baru-baru ini.

Katanya, target tersebut meningkat hingga 300 persen dari tahun 2020 lalu yang mampu dibangun sekitar 3.000 unit. Terjadinya pelambatan pada 2020 tak terlepas dari dampak pandemi Covid-19.

Disebutkannya, pada tahun ini harga rumah subsidi tak mengalami kenaikan dari tahun 2020, yakni masih Rp150,5 juta. Termasuk DP 1 persen untuk PNS dan 10 persen non PNS dengan masa kredit maksimal 20 tahun.

Selain itu, bunga bank 5 persen flat atau subsidi Rp40 juta. Artinya, pemerintah memberikan pilihan 2 macam bentuk subsidi. Masyarakat bisa memilih apakah subsidi angsuran Rp40 juta langsung tetapi bunga angsuran berlaku komersil dengan rata-rata 12 persen per tahun. Kemudian, masyarakat juga bisa memilih bunga angsuran 5 persen per tahun tetapi tak mendapatkan subsidi Rp40 juta.

Namun, pada tahun 2021 ini pemerintah lebih ketat dengan spek rumah subsidi tersebut. Artinya, pengawasan pemerintah lebih ketat mulai dari pondasi hingga besi yang digunakan, misalnya, harus besi 12 inchi. “Dengan demikian, bangunan rumah subsidi jauh lebih kuat dari tahun sebelumnya, sehingga bisa memberikan rasa aman dan nyaman buat masyarakat di tengah naiknya harga bahan bangunan,” ujar Ardinal.

Disinggung berkaitan pembangunan rumah komersil di Sumbar, katanya, memang terjadi penurunan pembangunan sejak Covid-19 karena pangsa pasarnya terbatas. Sementara pasar rumah bersubsidi terbilang cukup bagus.

INILAH salah satu lahan yang bersebelahan dengan perumahan bersubsidi Graha Bungo Mas, Koto Tangah, Padang, yang segera pula akan dibangun tahun 2021 ini.

Komitmen untuk MBR

Pandemi memang menyusahkan. Tapi pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), kendatipun negeri ini belum pulih dari hentakkan corona yang mengguncang dunia itu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam berbagai kesempatan, menyebutkan, perbaikan untuk MBR agar mendapatkan rumah yang layak, tak boleh terhenti. Hal itu dapat dilihat dimana pada tahun anggaran 2020 realisasi berbagai bantuan subsidi pembiayaan perumahan terus dilakukan. Akan halnya melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 109.253 unit senilai Rp11,23 triliun, Subsidi Selisih Bunga (SSB) 90.362 unit senilai Rp118,4 miliar, Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) 130.184 unit senilai Rp526,37 miliar dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) 1.357 unit senilai Rp53,86 miliar.

Sementara, bantuan pembiayaan perumahan pada 2021 ini alokasinya terus pula mengalami peningkatan. Ada empat program, yakni alokasi FLPP sebanyak 157.500 unit senilai Rp16,66 triliun, BP2BT 39.996 unit senilai Rp1,6 triliun, SBUM 157.500 unit senilai Rp630 miliar dan Tapera dari dana masyarakat untuk 25.380 unit senilai Rp2,8 triliun.