Bank Nagari Memanjakan Nasabah di Saat Pandemi Covid-19

PERLIHATKAN-Mariati, warga Komplek Permata Surau Gadang, Nanggalo perlihatkan layanan NCM di smartphone. Layanan itu memudahkannya dalam membayar SPP anak dan transaksi online lainnya. (effendi)

PADANG-Para nasabah Bank Nagari sempat khawatir setelah meluasnya di berbagai media online, kabar soal kantor pusat Bank Nagari di Jalan Pemuda No.21, Padang menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, awal Agustus 2020.

Berdasarkan laporan dari Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sumbar, Jumat (31/7/2020) disebutkan terdapat empat orang karyawan Bank Nagari yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Humas Bank Nagari saat itu, Hari kepada wartawan membenarkan kabar tersebut. Tapi Hari memastikan, pelayanan di Kantor Pusat Bank Nagari tetap berjalan seperti biasa, namun mengedepankan protokol kesehatan penanganan Covid-19 seperti mewajibkan menggunakan masker dan cek suhu kepada karyawan dan nasabah.

“Kita juga telah melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari di kantor. Jadi tidak ada masalah terhadap layanan di Bank Nagari, karena yang melayani yang sudah negatif,” kata Hari ketika itu.

Meski demikian, tidak semua nasabah bisa menerimanya. Ada juga yang enggan datang ke sana menyetor uang, setelah dinyatakan sebagai kluster baru penyebaran Covid-19.

Misalnya, Mariati, swasta. Warga Perumahan Permata Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Padang ini sejak Covid-19 ada di Sumbar, tidak pernah lagi masuk ke kantor pusat Bank Nagari, untuk ambil nomor antre, datangi teller dan menabung.

Sejak ditetapkan sebagai kluster baru penyebaran Covid-19, dia hanya mendatangi ATM setor dan tarik tunai yang ada di halaman kantor Bank Nagari. Ini adalah layanan Cash Recycling Machine (CRM).

“Untung ada ATM setor. Urusan makin gampang. Niat menabung tak dihambat pandemi Covid-19. Jadi saya tak perlu masuk ke dalam gedung, mengantre lalu menyetor uang,” katanya kepada topsatu.com, Sabtu (20/3/2021).

Mariati sendiri sebagai nasabah Bank Nagari, sudah hampir dua tahun menggunakan layanan Nagari Cash Management (NCM). Tepatnya setelah, pembayaran SPP anak di salah satu SD swasta, tidak lagi secara tunai melainkan nontunai terhitung sejak April 2019.

“Sebelumnya, tiap awal bulan harus datang ke bagian kasir di sekolah. Uang SPP disetor tunai. Ternyata lebih gampang cara sekarang. Dari rumah bisa bayar SPP anak. Ini adalah salah satu cara Bank Nagari memanjakan nasabah,” ujarnya.

Bahkan awal Maret lalu, saat suaminya tugas luar kota, token listrik habis dan harus dibeli, dia menggunakan layanan NCM untuk beli token. Biasanya, yang beli token adalah suaminya.

Ibu tiga anak ini mengatakan lewat layanan digital ini, dia memperoleh kemudahan, seperti transfer dana, beli pulsa, paket data, dan transaksi keuangan lainnya.