Bank Nagari Memanjakan Nasabah di Saat Pandemi Covid-19

PERLIHATKAN-Mariati, warga Komplek Permata Surau Gadang, Nanggalo perlihatkan layanan NCM di smartphone. Layanan itu memudahkannya dalam membayar SPP anak dan transaksi online lainnya. (effendi)

Mariati dan koleganya yang menyekolahkan anaknya di sekolah swasta tersebut, senang dengan pelayanan Bank Nagari yang memanjakan nasabah. Bank Nagari terus berinovasi. Memanfaatkan teknologi digital dalam layanan perbankan super cepat.

Layanan Bank Nagari ini, sebutnya, seperti motto Semen Padang “Kami Telah Berbuat, Sebelum Orang Lain Memikirkan”. Jadi, sebelum bencana pandemi Covid-19 menimpa negeri ini, ternyata Bank Nagari sudah menggencarkan berbagai layanan digital. Nasabah senang dibuatnya.

Digitalisasi Bank Nagari

Bank Nagari memang terus berinovasi dalam layanan teknologi perbankan. Layanan ini, sangat dibutuhkan guna memudahkan masyarakat melakukan transaksi tanpa perlu antre.

“Bank Nagari terus membenahi layanan terutama digitalisasi perbankan. Apalagi di masa pandemi ini, digitalisasi perbankan sangat dibutuhkan nasabah, agar meminimalisir dampak penyebaran virus Covid-19, “kata Direktur Utama Bank Nagari M. Irsyad kepada topsatu.com, Jumat (19/3/2021) lalu di ruang kerjanya.

M. Irsyad menyebut pelayanan digital Bank Nagari selama 2020 lebih baik dari harapan semula. Boleh dikata, Bank Nagari sukses dalam digitalisasi bank di masa Covid-19.

Dia menyebutkan, lantaran banyaknya batasan-batasan masyarakat dalam beraktivitas, bahkan sampai ada PSBB (pembatasan sosial berskala besar), Bank Nagari terus pula memperbaiki dan meningkatkan pelayanan pada nasabah.

Dan beruntung Bank Nagari telah memulai digitalisasi sejak 2017 tanpa menduga adanya Covid-19. Karena itulah hingga kini, Bank Nagari sudah memiliki banyak aplikasi berbasis teknologi dan berdampak positif kepada Bank Nagari.

Contohnya, sambung M. Irsyad, dana pihak ketiga (DPK) meningkat. Jika pada 2019 posisi DPK Rp19,47 triliun pada 2020 mencapai Rp20,41 triliun. Meningkat Rp929,5 miliar atau 4,77 persen. Hal ini menepis kekhawatiran DPK akan menurun di saat pandemi Covid-19, ternyata naik hampir Rp1 triliun.

“Kalau tidak digencarkan dengan sistem digitalisasi perbankan, bisa jadi DPK menurun atau naiknya tipis” katanya.

Pertumbuhan transaksi digital juga meningkat. Misalnya mobile banking Bank Nagari tumbuh 94,8 persen. Pada 2019 hanya 44.709 nasabah, menjadi 87.091 di akhir 2020, dengan nominal transaksi digital Rp2,2 triliun. Sebelumnya 2019 hanya Rp1,2 triliun.