Wali Jorong III Kampung Babak Belur Dihajar Seorang Warganya

Walijorong III Kampung terlihat masih menjalani perawatan di RSSN Bukittinggi setelah dihajar oleh warganya. (asrial gindo)

AGAM – Wali Jorong III Kampung, Nagari Gadut Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam, Nevrigon (36) babak belur dihajar salah seorang warganya bernama Gerri (26). Akibatnya, korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.

Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di Jorong III Kampuang, tepatnya di belakang kedai depan pos ronda Simpang Sawah Dangka, Jorong III Kampung, Selasa (22/10). Hingga Rabu (23/10), korban masih dirawat di Rumah Sakit Strok Nasional (RSSN) Bukittinggi.

Menurut Nevrigon atau lebih dikenal dengan Negon kepada wartawan mengatakan, peristiwa penganiayaan itu dipicu oleh persoalan tanah Koperasi Seayun Selangkah milik sejumlah eks pejabat Pemko Bukittinggi dengan keluarganya yang berlokasi di Mato Air Jorong III Kampuang.

Menurut Negon, sepengetahuannya, tanah itu dibeli oleh koperasi kepada orang tua pelaku sekitar tahun 2004 silam. Hal itu juga diakui oleh sejumlah anggota koperasi itu.

Selanjutnya, beberapa hari terakhir warga menggunakan alat berat membuka akses jalan menuju kapling tanah tersebut yang sebelumnya berbukit. Tiba-tiba, saat ia sedang duduk bersama sejumlah warga di sebuah kedai depan pos ronda tersebut, didatangi oleh pelaku.

Menurut Negon, pelaku mengajaknya keluar dari kedai tersebut kemudian menanyakan tentang jalan yang dibuka oleh warga menuju tanah kapling milik koperasi itu. Karena menurut pelaku, koperasi masih mempunyai hutang atas pembelian tanah untuk akses jalan ke kaplingan itu. Namun, korban mengatakan tidak mengetahui persis tentang masalah itu dan yang ia ketahui tanah itu sudah dibeli oleh koperasi.

Diduga tak puas atas jawaban Negon, pelaku malah menghajarnya secara membabi buta. Akibatnya, korban mengalami pendarahan di hidung dan luka memar di sejumlah tubuh.

Setelah kejadian itu, korban langsung mendatangi Puskesmas Pakan Kamis untuk memeriksa luka luka yang dialaminya. Karena masih pusing, ia diantar pihak keluarga berobat ke Rumah Sakit Strok Bukittinggi. Sempat pulang, namun pada malamnya korban muntah-muntah dan pusing, sehingga pihak keluarga kembali melarikanya ke RSSN Bukittinggi.

Keluarga korban yang tidak terima dengan tindakan pelaku melaporkan pelaku ke Polsek Tilatang Kamang. Pihak keluarga berharap laporannya dapat ditindaklanjuti dan memproses pelaku sesuai dengan hukum berlaku.

Kapolsek Tilatang Kamang Iptu Lirman yang dikonfirmasi Singgalang, Rabu (23/10) membenarkan peristiwa itu. Menurutnya, pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi baik saksi korban maupun saksi pelaku. (asrial gindo)