Wagub Sumbar Dorong Percepatan UGGp Geopark Ranah Minang

Wagub Audy Joinaldy saat bertemu ramah dengan ahli Geopark Sumbar. Ist

Sebelumnya, Indonesia telah berhasil mendaftarkan Kaldera Toba, Batur, Ciletuh, Gunung Sewu, dan Rinjani. Menyusul Maros-pangkep, dan Ijen kemudian Geopark Singkarak yang juga sedang mempersiapkan untuk diusulkan.

“Kita harus gerak cepat agar kita ndak keduluan dengan provinsi lain, karena ini merupakan peluang Geopark Global UNESCO dalam persaingan Nasional,” ujarnya.

Untuk itu perlu konsep pengembangan Geopark Ranah Minang butuh dukungan dari Kabupaten dan Kota yang mengacu pada pengembangan kawasan dengan infrastruktur pendukung sesuai standar Geopark, agar bisa menjadi desitinasi pariwisata berkelas dunia.

“Kita butuh dukungan dalam insfrastruktur dan masukan dari semua daerah serta pihak yang terkait guna percepatan,” sebut Audy.

Menurut Audy Joinaldy, Geopark Ranah Minang punya keindahan alam yang eksotik yang merupakan warisan geologi dan budaya merupakan salah satu yang terlengkap di Indonesia.

“Kita memiliki geopark dengan keunikan geoheritage (keunikan geologi), bioheritage (keunikan hayati) hingga cultural heritage (keunikan budaya),” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Osronita, M.Pd, kepala Puslitbang Geopark Dan Lingkungan Hidup Universitas Tamansiswa Padang yang juga Ahli Geopark Sumbar menjelaskan pengelolaan Geopark Ranah Minang perlu dilakukan secara profesional, sehingga badan pengelola dijalankan secara idenpenden bertugas penuh sehingga bisa fokus, serius dan bertanggung jawab penuh dalam pengembangan geopark.

Hal ini sesuai dengan hasil pertemuan pembahasan Kongres Nasional Ke 2 Jaringan Geopark Indonesia yang diselenggarakan di Jogjakarta tanggal 23-24 Maret 2021.

Hasil pembahasan kongres bagaimana pengembangan geopark Sumatera Barat harus konsisten menerapkan dan mengupayakan konservasi perlindungan warisan bumi dengan melibatkan masyarakat lokal kemudian peningkatan peluang usaha masyarakat lokal melalui pemberdayaan masyarakat dan edukasi.

“Kita akan melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan secara idenpenden yang serius, fokus dan bertanggung jawab terhadap pengembangan Geopark Ranah Minang,” ucap Osronita. (humas.sumbar*)