UBAH LAKU; Disiplin Terapkan Prokes Masih Terpapar, Apalagi Abai

Untuk makan, Nani ke luar kamar dengan memakai sandal rumah, sarung tangan, dan masker. Dia mengambil makanan yang telah disiapkan di meja makan, kemudian membawa ke kamar. Usai makan, dia cuci sendiri peralatan makannya dan menyimpannya khusus untuk dirinya saja. “Jadi peralatan makan yang Mami pakai, dipisahkan dari yang digunakan ibu, anak dan keponakan Mami,” tuturnya. 

Setiap pagi, kini dia juga berjemur sambil olahraga kecil di depan rumah demi mendapatkan vitamin D yang baik untuk imun tubuh. Tak lupa mengonsumsi minuman herbal, berupa rebusan air jahe merah. Minuman itu terasa hangat di tubuhnya dan melegakan tenggorokan.

Menghilangkan jenuh, Nani yang memiliki banyak aktivitas di berbagai organisasi perempuan ini selalu mencari referensi tentang Covid-19 dan kiat menghadapinya. Informasi itu, kemudian dibagikannya ke berbagai grup WhatsApp yang diikutinya. “Semuanya untuk memotivasi diri dan teman-teman. Mengabarkan pula, bahwa kalau batuk pada pasien Covid-19 itu berbeda dengan batuk biasanya,” terangnya. 

Nani tak ingin, orang lain ikut positif Covid-19. Makanya, dia turut mengkampanyekan tentang pentingnya menjaga diri dengan selalu mematuhi protokol kesehatan.  Bahkan, jauh sebelum dinyatakan positif Covid-19, dia juga selalu mengembangkan pemberitaan tentang  Virus Corona ini, sehingga masyarakat tahu dan patuh dengan protokol kesehatan. 

Dia terbayang tiap derap langkah dirinya yang selalu memenuhi protokol kesehatan, masih bisa terpapar, apalagi mereka yang abai, cuek dengan keberadaan Covid-19. Nani bertutur, dirinya positif Covid-19 dari klaster perkantoran. Tepatnya di kantornya sendiri. Di sana, diketahui ada dua penyiar, suami-isteri yang positif Covid-19. “Kabarnya mereka tertular dari orangtua mereka,” katanya.

Pimpinan RRI Padang pada Kamis (15/10), rapat membicarakan hal tersebut dan memutuskan untuk dilakukan rapid test. “Ada 70 pegawai yang dirapid test. Dari sana diketahui ada 12 yang reaktif, termasuk Mami. Sebanyak 12 orang itu kemudian dites swab di Puskesmas Andalas atas biaya kantor,” kisahnya.

Setelah diketahui positif, maka pasien diteruskan pengecekan ke Puskesmas terdekat dari domisili. Nani Darlis yang tinggal di Kecamatan Koto Tangah kemudian dirujuk ke Puskesmas Lubuk Buaya. Dari sana, dipandu pengecekan darah ke RSUD Padang. 

Di rumah sakit ini lah disaksikan Nani betapa protokol kesehatan diterapkan dengan sangat baik. “Mami menyaksikan, rumah sakit sangat bagus dalam penerapan protokol kesehatan. Petugas kesehatan tidak saja memakai APD (alat pelindung diri) lengkap, tapi juga menyiapkan petugas untuk melakukan penyemprotan disinfektan setiap saat,” ujarnya. 

Untuk itu, dia juga berpesan, kepada masyarakat agar tidak perlu risau dan khawatir ke rumah sakit. Bila merasakan sakit, apapun itu, tetaplah pergi berobat.  Akan hal dirinya, meski hanya positif Covid-19 gejala ringan, dia tetap berjuang untuk sembuh. “Insya Allah Rabu (21/10) ini, Mami tes swab lagi. Mohon doanya, sehingga Covid-19 ini enyah dari tubuh Mami,” pintanya. (*)