Meriah, Selebrasi Wisudawan /Ti UNP Padang

PADANG, – Menamatkan studi di Perguruan Tinggi, lulus meraih gelar sarjana merupakan satu tahap penting bagi seseorang dalam menatap masa depan. Betapa tidak, dengan ijazah sarjana di tangan, menjadi alat utama untuk mendapatkan lapangan kerja, kendati bagi sebagian besar generasi sekarang lapangan kerja dipandang sulit untuk dimasuki, tak heran pula sebagian mereka “berkelakar” dengan ungkapan, “selamat datang masa menganggur!”.

Terlepas dari sulit dan gampangnya lapangan kerja, momentum dies natalis, hari diwisuda oleh Rektor di gedung besar dan megah, diikuti ribuan mahasiswa, disaksikan oleh kedua orang tua, bahkan orang penting seperti Gubernur dan Walikota hadir dalam selebrasi itu, disiarkan pula langsung melalui yutube chanel, hari itu adalah hari istimewa.

Ya istimewa, karena dies natalis adalah awal sejarah besar dalam perjalanan hidup seorang yang menjalani proses akademik. Karena itu wajar sekali, jika pada momentum itu, para wisudawan dengan suka cita, tak kenal lelah dan penat, bahkan dalam berpuasa, merayakan kegembiraan di hari wisuda adalah suatu keniscayaan.

Karena itu keseruan yang meriah merekah generasi Z, wisudawan Universitas Negeri Padang (UNP) yang dilantik oleh Rektor Prof Dr. Ganefri tanggal 30 dan 31 Maret lalu sangat dimaklumi.

Setidaknya ada dua suasana yang diikuti wisudawan dan wisudawati sehari suntuk itu. Pertama, pagi pagi sekali, paling lambat pukul 07 00 Wib pagi, semua wisudawan/wati termasuk orang tua atau pendamping sudah masuk gedung auditorium UNP berpendingin untuk mengikuti prosesi pelantikan menjadi sarjana baik S1, S2 dan S3.

Wisudawan masuk gedung, mengenakan jubah dan toga wisudawan, wajah wajah terutama yang perempuan semua makin cantik, karena di make up sejak pukul 03 pagi. “Semua cantik dan mirip mirip, hampir lupa saya membedakan isteri saya dengan yang lain” kata Asrial yang menjadi pendamping isterinya menjadi wisudawati S2.
Acara dalam gedung ini adalah acara sakral akademis, yang oleh UNP diselenggarakan 2 sampai 3 kali setahun dan pada wisuda tahun akademik kali ini UNP melahirkan 3000 lebih sarjana baru. Semua wisudawan/ wati mengikuti acara dengan khidmat, ada yang ngantuk ngantuk, namun setelah pidato Rektor Ganefri dan “Orasi Ilmiah” Walikota Bukittinggi Erman Safar, mahasiswa mengikuti pemindahan jambul dan menerima sampul ijazah (simbolik) dengan khidmat dan penuh sukacita.
Suasana kedua adalah selebrasi usai pelantikan, sebagian mahasiswa harus antri di studi poto untuk sesi poto kenangan, lengkap dengan ayah bunda, suami atau isteri saudara dan sahabat. Serangkai pula dengan kegiatan poto poto ria, hampir semua mahasiswa tidak ketinggalan melakukan selebrasi atau dirayakan oleh teman teman se angkatan bahkan terlibat pula adik adik junior dan kakak kakak senior.
Kemeriahan selebrasi ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi wisudawan /wati. Diantara wisudawan/wati mendapat ucapan selamat melalui papan bunga sehingga deretan papan bunga mengular melingkar disekitar kampus UNP yang luas dan megah itu. Ucapan selamat bukan saja dalam bentuk kata kata baik langsung maupun melalui ponsel, tapi juga dalam bentuk kado kado, parsel, bahkan rangkaian bunga yang dihiasi uang kertas pecahan Rp.10.000 dan Rp.20.000.
“Alhamdulilah banyak sekali ucapan selamat dan kado kado termasuk uang hadiah dari sahabat dan teman teman, senang dan bahagia sekali” Sri Wahyu Muti ucap seorang Wisudawati.

Sri Wahyu Muti, yang akrab dipanggil Titi, mengakui sangat bahagia, walau ditinggal papa tercinta sejak sekolah SMA, dibiayai mama tercintanya Lin Kristy yang dibantu oleh saudara saudara orang tuanya, Titi berhasil juga meraih gelar sarjana tepat waktu di Departemen Administrasi Pendidikan. TIti adalah tiga bersaudari, saudari kembarnya Sri Wahyu Meta atau Tata, Insya Allah akan diwisuda pada bulan Juli depan, di UNP juga dan adik bungsunya Sri Dinda masih kelas 1 SMA Pembangunan. “Terima kasih atas perjuangan mama.dan keluarga, Titi telah jadi sarjana, Insya Allah segera mendapat kerja” ujar Titi.
Untuk mempersiapkan acara wisuda, Titi mengaku harus bangun pukul 03.00 pagi, cepat cepat sahur langsung pergi tempat salon. “Harus antri di salon, salat Subuh di tempat salon, Alhamdulilah berjalan lancar” ujarnya.
Walaupun tidur semalam hanya dua jam saja, namun di hari bahagia itu, Titi yang tetap berpuasa, hanyut dalam perayaan wisuda di halaman kampus UNP sampai masuknya waktu berbuka. “Kami merayakan bersama dengan poto poto, lagu lagu bergembira bukan ada yang menggelar pawai yang dimeriahkan berbagai asesoris, pokoknya seru lah, begitu setiap acara wisuda” tutupnya (M.Khudri)