Agam  

Trabas “Ka Parak” Sarasah Sonsang Festival dengan Medan Menantang

TILKAM – Masyarakat Jorong Sonsang, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam menggelar berbagaikegiatan dan lomba dalam rangka Sarasah Sonsang Festival 2023, yang berlangsung mulai Senin hingga Minggu (23-30/4). Salah satu kegiatan lomba yang digelar, yaitu trabas menelusuri jalan ke Bukik Manduang yang diberi nama “Trabas Ka Parak”.

Trabas Ka Parak yang dilaksanakan Selasa (25/4) diikuti 25 peserta menggunakan sepeda motor berbeda-beda jenis. Ivent tersebut dibuka dan dilepas langsung Ketua DPRD Kabupaten Agam, Dr. Novi Irwan, S. Pd., MM dengan mengambil garis start dan finish di objek wisata Tirta Sari, Jrong Sonsang, Nagari Koto Tangah, Tilatang Kaman, Agam.

Novi Irwan dalam sambutannya menyambut baik dan memberikan apresiasi dan penghargaan kepada masyarakat Sonsang umumnya dan panitia pelaksana khususnya yang sudah menggelar beberapa perlombaan, diantarnya trabas ka parak.

“Sarasah Sonsang Festival merupakan terobosan baik untuk lebih memperkenalkan wilayah Sonsang kepada masyarakat banyak disamping para peserta uji nyali menelusuri rutw perjalanan yang cukup ekstrim dan medan yang menantang. Dengan digelarnya berbagai kegiatan lomba tentunya akan semakin memperbanyak pengunjung untuk menikmati objek wisata Tirta Sari sertadaerah Sonsang yang sejukdan indah,”sebut Novi Irwan.

Ketua panitia pelaksana SSF 2023, Akmal saat ditemui Top Satu.com di sela-sela berlangsungnya trabas mengatakan, suatu yang yang unik dan istimewa pada ajang lomba trabas yaitu, setiap peserta yang dilepas di garis start diwajibkan membawa sekarung pasir hitam dengan kendaraannya menelusuri rimbo Manduang menuju lokasi sarasah. Dan asir hitam yang dibawa ditinggalkan pada lokasi pondok pesantren i bawah naungan Yayayasan Sonsang Madani. Pasir htam tersebut kegunaannya untuk melanjutkan pembangunan pondok pesantren. Sementara, saat peserta kembali ke garis finish, masing-masingnya membawa sekarung pasir putih yang akan digunakan untuk penimbunan jalan di objek wisata Tirta Sari.

“Selain memperkenalkan daerah Jorong Sonsang, trabas ka parak juga memberikan kontribusi pembangunan gedung pondok pesantren dan jalan seputaran Tirta Sari, karena masing-masing peserta berangkat dan kembali ke gars finish membawa satu karung pasir. Jarak yang ditempuh peserta sekitar 9 km.

Alhamdulillah peserta trabas ka parak sebanyak 25 orang yang dilepas secara bergantian setiap kelompk. Dilepas bergantian dengan tujuan agar tidak berpapasan di tengah jalan mengingat kondisi jalan menuju rimbo Manduang kecil dan licin. Setelah rombongan pertama dilepasdan kembali ke garis finish baru kelomok kedua dilepas. Begitu seterusnya bagi seluruh peserta,”ungkap Akmal.

Ditambahkannya, pemenang dai lomba trabas ka parak ditentukan berdasarkan ketepatan memasuki garis finish, bukan berdasarkan kecepatan. Panitia menyediakan hadiah bagi pemenang dalam bentuk Tabanas dan piala. Pemenang I berhak membawa Tabanas Rp3 juta ditambah piala. Sementara pemenang II dan III diberi hadian Tabanas masing-masing Rp2 juta dan Rp1 juta ditmbah piala.

“Seluruh hadiah untuk pemenang lomba akan diserahkan secara langsung pada penutupan kegiatan, yaitu Minggu (30/4) selesai acara “makan basamo gulai kancah” di lokasi pembangunan pondok pesantren rimbo Manduang,”kata Akmal. (maswir)