Stigma Negatif Masyarakat terhadap Pengguna Narkoba

Tekanan sosial. Tekanan sosial biasanya dialami oleh remaja atau dewasa muda dimana lingkungan pergaulannya menggunakan narkoba. Akibatnya orang tersebut ikut menggunakan narkoba karena takut dikucilkan jika tidak melakukan hal yang sama.

Rekreasi. Meski awalnya hanya mencoba sekali namun lambat laun frekuensi penggunaannya akan semakin sering dan berujung ketergantungan.

Hubungan sosial buruk. Kehidupan keluarga atau rumah tangga yang tidak harmonis hubungan interpersonal dengan orang tua atau saudara kandung yang buruk, dapat meningkatkan sesorang untuk terjerumus dalam narkoba. Narkoba pun menjadi jalan pintas untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

Apapun alasannya seseorang menggunakan narkoba tentu tidak dibenarkan. Narkoba bukanlah menjadi solusi suatu masalah dan malah justru akan semakin memperumit masalah dan muncullah stigma negative dari masyarakat.

Dari fakta tersebut masyarakat Indonesia mempunyai nilai tersendiri dalam berpandangan terhadap para pengguna aktif narkoba.

Upaya menghapuskan stigma negative masyarakat terhadap pecandu akan menjadi tantangan yang berat, yaitu agar tidak memperlakukan seorang pecandu seperti seorang kriminal yang harus dipenjara tetapi mereka sebagai korban dan orang sakit yang wajib ditolong untuk dipulihkan melalui rehabilitasi tentu bukan semudah membalikkan telapak tangan, butuk keseriusan, kepedulian, kerelaan dan komitmen kuat seluruh komponen masyarakat terutama keluarga. (*)