Ritno Kurniawan Jadikan Air Terjun Nyarai Terkenal, Pembalak Liar Jadi Pemandu Wisata

“Saya bersyukur pada Allah SWT, ada hikmah lain dengan makin populernya objek wisata Air Terjun Nyarai. Masyarakat yang dulunya menebang hutan untuk dapat uang, kini tak lagi menebang hutan, karena uang penghasilan dari menjadi pemandu wisata, sudah mencukupi untuk anak istri.

Terus Berbenah dan Berkembang

Usaha gemilang Ritno menjadikan daerahnya sebagai tujuan wisata tracking dan mengubah perilaku buruk warga dari membalak hutan menjadi pemandu wisata dan cinta alam lingkungan, tidak hanya diakui Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.

Pada 18 Oktober 2017 ia menerima apresiasi sebagai penghargaan, karena telah menginisiasi program pemberdayaan masyarakat yang bekerja dalam ‘sunyi’ (tanpa pamrih). Ia berhasil meraih SATU Indonesia Awards 2017 dan berhak menerima dana pengembangan kegiatan sebesar Rp60 juta.

Sejak mendapat penghargaan tersebut, ia pun makin mendapat banyak kepercayaan dari masyarakat. Ibunya pun kini sangat bangga, karena anaknya sudah jadi ‘orang’ di kampung. Kini se-Indonesia orang kenal dengan anaknya.
Meski sudah diakui dengan meraih SATU Indonesia Award, kompetisi Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2017, tidak membuat Ritno berpuas diri. Kepercayaan Astra pada dirinya makin kuat, dengan dipercaya sebagai penanggung jawab membangun Kampung Berseri Astra (KBA) Nyarai, Nagari Pasi Laweh Lubuk Alung. Ia pun menggelar berbagai kegiatan pelatihan, pengadaan alat-alat rafting arung jeram.

Ia pun dikontrak Pemda Padang Pariaman di Dinas Pariwisata dengan sistem gaji kontrak. Hal itu sepadan dengan kontribusi pajak dari usaha yang ia rintis. Sebanyak 10 persen pajak dipungut dari pengunjung Rafting dan Arung Jeram di Batang Anai yang jumlahnya mulai dari 200-300 jiwa per bulan.

Kini wisatawan yang datang ke Lubuk Alung Pariaman bisa menghabiskan beberapa hari di daerah tersebut. Selain tracking menuju Air Terjun Nyarai, bagi mereka yang suka olahraga yang menantang nyali, bisa ikut berarung jeram di Batang Anai.

Besar harapannya, agar sarana penunjang yang memberdayakan masyarakat terus dibangun. Ia pun siap menjalankan program-program KBA di masa yang akan datang, sehingga Lubuk Alung jadi daerah tujuan wisata penuh kenangan di Indonesia. (*)