Putri, Korban Tragedi Wamena : Saya Tidak Ingin Kembali ke Papua

Putri (30), korban kerusuhan Wamena disambut sanak keluarga di BIM, Kamis (10/10). (yose)

Kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Bandara Internasional Minangkabau dengan pesawat Lion Air dan diperkirakan sampai sekitar 17.10 WIB.

Sementara bantuan untuk korban tersebut sudah mencapai Rp4,8 miliar. Sementara yang keluar Rp2,049 miliar saldo akhir Rp2,8 miliar lebih.

Dihentikan

Pemprov Sumbar menyatakan sudah menghentikan pemulangan perantau dari Wamena, Jayawijaya, Papua, karena kondisi di Bumi Cendrawasih itu sudah mulai kondusif. Putri adalah yang terakhir.

“Pemerintah dan aparat keamanan sudah menjamin keamanan masyarakat di sana. Karena itu, untuk sementara kita hentikan pemulangan perantau,” kata Wakil Gubernur Sumbar.

Ia menyebut jumlah perantau yang dipulangkan ke Sumbar hingga saat ini berjumlah 596 orang. Jika ditambah dengan gelombang terakhir yang akan pulang jadi total 702 orang.

Dari jumlah itu, 232 perantau dibantu kepulangannya oleh ACT dan sisanya oleh Pemprov Sumbar menggunakan anggaran bantuan yang terkumpul dari masyarakat melalui rekening Sumbar Peduli Sesama.

Selain pulang ke Sumbar, sebagian perantau tersebut ada yang pulang ke daerah lain seperti Jakarta maupun Makasar. Kepulangan itu, sebagian juga tidak dikoordinasikan dengan Ikatan keluarga Minang (IKM) di Papua sehingga tidak terpantau.

Sementara yang menyatakan tetap tinggal di Papua sebanyak 213 orang. Mereka bertekad untuk kembali memulai hidup dan usaha di provinsi itu.

Nasrul mengatakan saat ini Pemprov Sumbar sedang membahas langkah lanjutan dari kepulangan perantau tersebut. Ada beberapa opsi yang bisa dilakukan karena anggaran masih tersisa. Salah satunya membantu modal bagi perantau yang masih menetap di Wamena.

Meski begitu, bagi yang pulang secara mandiri akan tetap dibantu sampai di kampung. (yose/yuke)