Padang  

PT Pertamina Bersama FTI Universitas Bung Hatta dan Unand Kolaborasi Riset Pilot Plant PCC

Batu gamping terdiri atas CaCO₃, namun juga ditemukan batugamping magnesium. Apabila kandungan magnesium sangat tinggi, hal ini akan mengubah batu gamping menjadi batu gamping dolomit dengan komposisi kimia MgCO₃ dan CaCO₃.

Batu gamping yang telah diolah dapat digunakan sebagai bahan baku utama atau penyerta pada berbagai macam industri, antara lain untuk pembuatam kapur tohor dan kapur padam, semen, karbid, peleburan dan pemurnian baja, bahan penggosok, bahan keramik, kaca, bata silika, kertas, karet, pembuatan soda abu, penjernih air, proses pengendapan bijih logam bukan besi, pembuatan gula, dan untuk pertanian.

Batu gamping (CaCO₃) yang telah melewati proses pembakaran atau kalsinasi disebut sebagai kapur tohor dan dapat dimanfaatkan pada bidang pertanian, industri pengolahan kelapa sawit, bahan baku industri PCC (Precipitated Calcium Carbonate), pengolahan air minum, farmasi, pasta gigi, dan makanan.

Proses pembakaran atau kalsinasi batugamping dilakukan menggunakan tungku pembakaran batu gamping. Pada penelitian ini, tungku pembakaran dirancang langsung oleh mahasiswa Jurusan Teknik Kimia. Selanjutnya, hasil dari pembakaran batu gamping ini berupa kapur tohor (CaO) yang nantinya digunakan sebagai bahan baku produksi PCC (Precipitated Calcium Carbonate).

Proses produksi PCC dilakukan menggunakan alat dengan skala pilot plant 2 kg/jam. Peralatan pilot plant inilah yang menjadi muara kerja sama antara PT Pertamina dengan Universitas Bung Hatta dan Universitas Andalas. Selain menjadi bahan baku untuk produksi PCC, kapur tohor dapat juga digunakan untuk pengolahan air limbah. Kapur tohor memiliki fungsi untuk menaikkan pH limbah yang awalnya asam menjadi netral. Seluruh kegiatan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Program Studi Teknik Kimia Universitas Bung Hatta.

“Ke depannya, peranan lulusan Prodi Teknik Kimia di masyarakat akan lebih ditingkatkan guna mendorong pengolahan sumber daya alam menjadi produk yang bernilai ekonomi di Sumatra Barat,”ujar Prof. Dr. Eng. Reni Desmiarti, S.T., M.T.

Lebih lanjut, tutup Reni Desmiarti, kegiatan penelitian berbasis projek ini selaras dengan visi Program Studi Teknik Kimia Universitas Bung Hatta, yaitu “Menjadi Lembaga Pendidikan Teknik Kimia Tingkat Sarjana yang Berkualitas di Tingkat Nasional dan Berkontribusi pada Industri, Khususnya Kawasan Sumatra dan Berkonsentrasi di Bidang Teknologi Pengolahan Sumbar Daya Alam”. (*)