PPLI Menjaga Nusantara dari Limbah B3 Secara Terintegrasi

Kinerja PPLI tidak usah diragukan lagi, hal itu dibuktikan dengan diraihnya banyak penghargaan. Terbaru pada momentum Hari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Internasional, perusahaan pengelola Limbah B3 PT PPLI kembali meraih penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan, karena sangat peduli terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya manusianya.

Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan, setelah melalui penilaian selama tiga tahun terhitung sejak Januari 2018 hingga Desember 2020. Penghargaan ini merupakan yang keempat kalinya diberikan kepada PPLI.

“Alhamdulillah, dalam momentum Hari K3 Internasional ini, PPLI kembali mendapatkan apresiasi dari pemerintah atas kepedulian dan kepatuhannya dalam melindungi seluruh karyawan perusahaan dalam bekerja, termasuk tersedianya atribut keselamatan kerja yang wajib dikenakan seluruh karyawan,” ujar PT PPLI K3LM / Manajer SHEQ, Sonny Kartika Bagus Dwi Nugraha.

Menjaga Nusantara

Dengan adanya PPLI sebagai garda terdepan penanganan limbah industri B3 secara terintegrasi, tentu akan membuat generasi mendatang masih bisa melihat dan mengenal sekitar 8.000 spesies tumbuhan dan 2.215 spesies hewan yang telah teridentifikasi. Spesies hewan tersebut terdiri dari 515 mamalia, 60 reptil, 1.519 burung, dan 121 kupu-kupu.

Tentu di masa datang jumlahnya akan terus bertambah, seiring dengan ditemukannya spesies-spesies baru yang teridentifikasi. Kesehatan rakyat akan terjaga, karena lingkungan mereka telah bebas dari limbah industri berbahaya.

Masyarakat tentunya diminta juga pro aktif, untuk melaporkan perusahaan-perusahaan yang membuang limbah industri B3. Tentu diminta juga pemerintah daerah, terutama Dinas Lingkungan Hidup, untuk menyediakan tempat khusus untuk limbah industri berbahaya, sehingga jika jumlahnya sudah mencukupi bisa dikirim ke PPLI.

Pemerintah diminta juga pro aktif, untuk memberikan tanggung jawab pada produsen penghasil limbah B3, agar mereka mengedukasi konsumennya, dengan mengirimkan kembali limbahnya pada mereka. Bisa saja dengan memberikan mereka hadiah seperti gelas, piring, atau souvenir lainnya, karena mereka telah menyerahkan limbah B3 pada mereka kembali.

Dengan adanya tanggung jawab ini, tentu tidak ada lagi limbah B3 yang dibuang sembarangan. Masyarakat akan pro aktif mengirimkan lagi limbahnya, pada perusahaan yang punya produk, karena berharap dapat hadiah. Dengan demikian, bumi Indonesia bebas limbah B3, semoga. (*)