Peternak Sapi Betina di Tanah Datar Bersemangat Ikuti Asuransi

Seekor sapi betina dipasang no eartag ditelinganya oleh petugas. (ist)

BATUSANGKAR – Keinginan peternak sapi di Tanah Datar mengikuti program Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) sangat besar hingga saat ini telah ada sebanyak 417 ekor sapi betina yang terdaftar.

Program yang dimulai sedari tahun 2017 lalu merupakan asuransi yang diberikan pada sapi betina yang mati akibat penyakit, kecelakaan dan kehilangan.

“Sebagian sapi betina yang produktif telah terdaftar dalam program AUTS, peternak baik pribadi atau berkelompok terlihat bersamangat mendaftarkan sapinya,” kata Kabid Pertenakan dr. Varia Warpis didampingi Kasi Bina Usaha Yen.

Saat ditemuai Singgalang, Selasa (27/10) kemarin di Pagaruyung, Kabis mengutarakan hingga 21 Oktober ini sebanyak 433 ekor sapi telàh terdaftar dan sudah keluar polisnya sebanyak 417 ekor, ada 16 ekor menunggu persetujuan rekanan pelaksana PT. Asuransi Jasa Indonesia Jasindo.

Walaupun, jumlah sapi betina termasuk anak 20.361 ekor, namun yang produktif untuk melahirkan telah banyak ikut asuransi AUTS.

Untuk ini, katanya, peternak menyetor setiap ekor biaya polisnya Rp. 40.000/ pertahun.

Sejauh ini sudah dibayarkan klemnya untuk tiga ekor dengan rincian dua ekor mati karena sakit yang dibayarkan klemnya sebesar Rp. 10 juta/ekor, dan satu ekor potong paksa yang dibayar selisih dari harga jual potong paksanya.

Peternak pribadi atau kelompok bisa mengikuti persyaratan mendafatr KTP dan dipasang no eartag di telinga sapi, karena kuota masih ada.

“Kita ditargetkan dari provinsi melaluoli Keswan Provinsi Sumbar dengan kuota sebanyak 400 ekor, dimana karena banyak permintaan, maka Tanah Datar harus melanjutlannya sampai kuota habis,” ungkapnya.

Dikatakan, dengan bayaran Rp.40.000/ekor/tahun peternak sudah terbantu kalau ada musibah, yang melanda sapi saat dipeliharanya.

Dijelaskan, untuk menjaga pertumbuhan sapi betina ini Pemkab tetap mengkampanyekan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2019 dan edaran bupati Tanah Datar yang dilarang menyembeli sapi nerina atau ruminansia kecil netina produktif dengan sangsi ancaman pidana dan ganti rugi.

Sekarang, tambahnya, peternak masih bergairah memilihara ternak sapi betinanya dengan peningkatan populasinya. (521)