Pemprov Sumbar Lakukan Pembinaan; Pembudidaya Jamur Tiram Payolinyam Butuh Dukungan Pemasaran

Gubernur Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit. (*)

Selain mengolah menjadi makanan, petani jamur tiram di Payolinyam juga memenuhi pesanan daerah lain dalam menyediakan bahan dasar pembuatan budidaya jamur. Seperti bachlok (tempat penumbuh jamur). Karena sejumlah daerah hanya memesan bachlok saja, untuk dibiakan sendiri.

“Kalau untuk hasil jamur kita sanggup memenuhi, tapi untuk hasil jamur olahan ini sangat butuh pasar,”ulasnya.

Budidaya
Jika bertandang ke Payolinyam Kelurahan Tigo Koto Dibaruah Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh disana akan ditemukan kampung jamur. Kampung yang sebelumnya masyarakatnya bertani kini beralih profesi menjadi pembudidaya jamur tiram.

Seorang petani pembudidayaan jamur tiram di belakang rumahnya, warga Payolinyam Kelurahan Tigo Koto Dibaruah Payakumbuh, Senin (17/6). (yose)

Untuk menjadi pembudidaya jamur tiram memang tidak menjadikan masyarakat disana langsung kaya. Namun dengan motivasi dan kebersamaanya, usaha jamur tiram telah menjadi salah satu alternatif meningkatkan perekonomian keluarga mereka.

Bahkan tidak sedikit dari mereka yang meninggalkan pekerjaannya sebagi buruh tani. Ibu rumah tangga yang selama ini mendapatkan penghasilan dari buruh tani Rp40 ribu/hari, kini sudah beralih pada usaha jamur dengan pengasil mencapai Rp60 ribu/hari tanpa harus bergelimang lumpur.

“Sekarang banyak yang sudah beralih menjadi untuk membuat baclok jamur tiram, karena bisa berpenghasilan lebih,”sebut Ketua Kelompok UP3HP Togak Basamo, Neni Yulendra Selasa (18/6/2019).

Dari awalnya hanya sekitar 14 pembudidaya, kini sudah ada 95 rumah yang menanam jamur tiram. Mereka juga mendirikan kelompok bersama untuk mengembangkan jamur tiram pada tahap produk akhir. Berupa pengolahan penganan yang berbahan dasar jamur.

Kelompok itu bernama Unit Pelayanan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (UP3HP) Togak Basamo. Kelompok ini lahir atas swadaya masyarakat dengan membuat pembudidayan jamur tiram. Awalnya tidak banyak yang menggeluti budidaya jamur, rata-rata masyarakat disana bertani dan buruh tani. Setelah ada budidaya jamur, akhirnya sejumlah petani ada yang meninggalkan pekerjaanya.

Untuk menghasilkan jamur, masyarakat di Payolinyam Kota Payakumbuh sudah memiliki keahlian tersendiri, didukung dengan cuaca yang cenderung sejuk, Payolinyam mampu menghasilkan jamur berkualitas bagus.

Rata-rata masing-masing rumah di Payolinyam sudah membudidayakan jamur tiram. Paling sedikit 500 sampai 6000 tempat pembiakan jamur. Masing-masing baclok pembiakan mampu menghasilkan 8 kali panen dengan masing-masing 1 ons sekali panen.