Pemprov Sumbar Lakukan Pembinaan; Pembudidaya Jamur Tiram Payolinyam Butuh Dukungan Pemasaran

Gubernur Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit. (*)

PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di bawah pimpinan Gubernur Irwan Prayitno-Wakil Gubernur Nasrul Abit terus berupaya mendorong lahirnya industri kecil baru. Melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah telah menyiapkan sejumlah program.

Buktinya, sejumlah pelaku UKM di Sumbar terus tumbuh. Seperti sebagian masyarakat Payolinyam Kelurahan Tigo Koto Dibaruah Payakumbuh Utara memilih budidaya jamur sebagai penopang perekonomian keluarga mereka. Hanya saja usaha itu masih butuh dukungan pasar yang kuat, agar produksi yang sedang tumbuh diserap dengan baik.

Masyarakat di Payolinyam sudah memilih menekuni usaha budi daya jamur tiram sejak 2007, jamur itu tidak hanya diolah menjadi satu varian makanan, namun sudah mencapai 32 varian. Usaha ini alternatif baru meningkatkan perekonomian keluarga.

Inovasi kuliner dengan bahan dasar jamur tiram ini digeluti kelompok usaha Unit Pelayanan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian (UP3HP) Togak Basamo Payolinyam Kelurahan Tigo Koto Dibaruah Payakumbuh Utara. Kelompok ini sudah mempromosikan sejumlah produknya ke luar daerah tersebut, bahkan ke provinsi tetangga.

Kampung Jamur Payolinyam. (*)

Hanya saja, usaha itu belum mendongkrak pemasaran mereka. Mereka membutuhan pasar yang lebih pesar dan tetap, karena sekarang jika ada yang memesan lebih banyak itu sifatnya insidentil.

“Kami butuh bantu pemasarannya pak. Kalau produksi kami sudah banyak, apalagi di sini ada 95 rumah yang memproduksi jamur mentah,”sebut Ketua Kelompok UP3HP Togak Basamo, Neni Yulendra Selasa (18/6).

Pada 2009, masyarakat Payolinyam mulai berupaya mengembangkan usahanya. Mereka terus mendapatkan pelatihan. Masyarakat membentuk kelompok usaha, yang juga diikuti dengan inovasi pada produksi makanan yang berbahan dasar jamur.

Makanan itu diantarannya, randang jamur, galamai jamur, bakso jamur, jamur krispy, jamur kentucky, bakwan jamur, pepes jamur, soto jamur dan agar-agar jamur.

“Ada sekitar 32 jenis makanan yang dihasilkan dengan bahan dasar jamur ini,”katanya.

Hingga kini, masyarakat baru memasarkan jamur secara konvensional. Masih memenuhi permintaan dari pembeli untuk konsumsi, begitu juga dalam bentuk souvenir untuk ke luar dari Sumbar. Dengan pemasaran seperti belum bisa menjadikan usaha jamur terus tumbuh.

“Kita butuh dorongan bagaimana ada pasar tetap dari hasil hilir jamur ini,”katanya.