Pemko Payakumbuh akan Selenggarakan Tes Swab Massal, Ini Alasannya

ilustrasi.(ist)

PAYAKUMBUH-Setelah seluruh pasien positif Covid-19 sembuh, Pemerintah Kota Payakumbuh berencana menggelar survey dengan melakukan swab multistage. Dimana Pemko Payakumbuh bakal melakukan swab massal warganya. Yakni pangambilan sampel swab sebanyak 1 persen dari jumlah warga Payakumbuh dalam waktu dekat.

Walikota Payakumbuh Riza Falepi, selaku Ketua Tim Gugus Tugas kota itu, didampingi Kadis Kesehatan dr. Bakhrizal, menyampaikan hal itu, saat menggelar video conference di Balaikota bersama awak media, Senin (22/6).

“Kita mohon kepada warga agar jangan menolak yang akan kita lakukan ini. Bila jumlah warga ada 135.000 orang, maka lebih dari 1.000 orang akan disampel secara random dan merata di seluruh kelurahan. Tujuannya, agar bisa mengecek apakah di Payakumbuh masih ada yang orang terkena Covid-19 tanpa gejala atau OTG,” ujar Riza.

Menurutnya, kebijakan ini akan dilakukan diseluruh Sumatera Barat dan adalah instruksi dari gubernur Sumbar. Ada sekitar 1 hingga 1,2 persen dari total seluruh warga kota dan kabupaten yang diambil swabnya.

“Kita akan marosok. Tadinya kan mau ambil sampel dari pasar, karena terlalu banyak komentar akhirnya ndak jadi. Tim Gugus niatnya baik, tapi diterima tidak baik. Tidak ada niat aneh-aneh dari kami, prosedur yang dijalani oleh pemerintah ini gunanya untuk kewaspadaan terhadap Covid-19. Tidak lebih dari itu,” tambahnya.

Dikatakan, penolakan yang dibarengi dengan perlawanan itu salah satu alasan Tim Gugus Tugas membatalkan sampling khusus di pasar Payakumbuh itu. Namun sampling 1 persen warga Payakumbuh bakal diambil, termasuk beberapa warga yang berada di pasar. “Bila ada yang tidak setuju, jangan mengeluarkan bahasa melawan pemerintah. Saya tidak ingin terlalu jauh bertindak, kalau terpaksa nanti bisa dibawa ke ranah hukum,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal, menambahkan, proses pengambilan swab itu nanti tim akan mendatangi warga ke wilayah kelurahannya masing-masing untuk diambil swabnya. “Swab tidak sakit, tidak seperti suntik. Kami mohon kepada warga, agar mau kooperatif untuk hal ini. Kita tidak ingin tiba-tiba ada ledakan kasus mendadak seperti Pasar Raya Padang, dan sudah susah dikendalikan,” ucap kadis, yang akrab disapa dokter Bek ini.

Ditambahkan, apabila sayang kepada Payakumbuh, setiap tahapan penanganan Covid-19 harus dijaga dan dikawal bersama-sama. “Butuh kerjasama dan pengorbanan kita semua, siapapun ketika disampel secara acak, mohon kesediaannya. Kita sudah koordinasikan dengan pemerintah provinsi dan Labor Unand, akan dikerjakan dalam waktu dekat,” tambahnya.

Selain itu juga diingatkan, meski kasus Covid-19 sudah tidak ada lagi di Payakumbuh dan juga telah melaksanakan tatanan normal baru produktif aman Covid-19 (TNBPAC), tapi hal itu jangan dianggap sudah normal sepenuhnya. Karena ini salah, kondisi masih tanggap darurat bencana.

“Warga diingatkan tetap pakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan, silahkan kerja produktif dan pastikan aman di lapangan. Kepada saudara yang datang dari luar Sumbar, mohon melaporkan diri. Sampaikan kepada dunsanak kita itu, jangan dulu pulang sampai daerah asalnya benar-benar bebas Covid-19,” pungkasnya. yuke